Perjuangan Petugas Lawan Udara Panas Di Dalam Gorong-gorong Dekat Istana
"Di bawah meskipun lembab, tapi panas,"
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan kulit kabel di saluran air Jalan Medan Merdeka Selatan sedang diselidiki Kepolisian.
Namun, kembalinya fungsi saluran yang bermuara di kali Jalan Abdul Muis, tidak terlepas dari peran sejumlah pegawai Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat.
Sejak keberadaan puluhan truk kulit kabel diketahui menutup saluran drainase dekat patung MH Thamrin petugas Dinas Tata Air, mengurai limbah itu secara perlahan.
Semisal Joko Purwanto (24), petugas Sudin Tata Air Jakarta Pusat.
Ia mengaku telah turun ke dalam saluran sedalam dua meter itu dan mengangkat kulit kabel satu demi satu.
Pada hari pertama turun untuk memeriksa kondisi saluran drainase tersebut, Joko menceritakan, kulit kabel hampir menutupi seluruh bagian aliran air.
Bahkan kondisi saluran cenderung kering karena sumbatan limbah misterius tersebut.
"Setelah kami urai perlahan, baru air mulai mengalir lagi," kata Joko usai melakukan tugasnya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Setelah beberapa kali turun ke bawah gorong-gorong itu, Joko menyebutkan pekerjaan cukup berat.
ia harus berjibaku dengan lumpur dan air kotor untuk menjalankan tugasnya.
Didalam saluran tersebut air menggenang setinggi 75 centi meter.
Selain itu udara panas pun mengalir di bawah tanah sehingga dirinya harus benar-benar prima dalam membersihkan gorongf-gorong di dekat Istana Negara tersebut.
"Di bawah meskipun lembab, tapi panas," kata Joko.
Kondisi tersebut, membuat Joko dan sejumlah petugas Sudin Tata Air Jakarta Pusat lainnya, tidak sanggup berada di dalam saluran berlama-lama.
"Paling kuat kami tahan satu jam di bawah," katanya.
Selama beberapa hari mengangkat kulit kabel dari jalur air itu, petugas Sudin Tata Air Jakarta Pusat itu menyatakan sempat menemukan beberapa barang yang dia sebut mencurigakan.
Linggis, celana, senter, head lamp, hingga tikar telah ditemukan selama proses pembersihan saluran.
Barang-barang itu, sebut Zulfikar, Pegawai Sudin Tata Air Jakarta Pusat, telah diserahkan kepada polisi.
"Biar polisi yang cari pelakunya," kata Zulfikar.
Proses pembersihan saluran drainase Jalan Medan Merdeka Selatan, jelas Zulfikar, telah berlangsung sejak Rabu (24/2/2016).
Dia menyebutkan dalam kegiatan ini, Sudin Tata Air Jakarta Pusat menurunkan 15 hingga 50 personelnya untuk menuntaskan sampah kulit kabel.
"Paling banyak Jumat (4/3/2016) kemarin. Kami turunkan 50 personel," katanya.
Hingga Sabtu siang sudah 21 truk kulit kabel diangkat dari saluran drainase itu menuju Gudang Alat Berat Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Jalan Danau Damplas, Bendungan Hilir, Jakarta.