Polda Metro Temui Ahok Bahas Temuan Kulit Kabel di Gorong-gorong Dekat Istana
Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).
Pertemuan tersebut membahas kasus penemuan kulit kabel di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.
Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mujiyono mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemprov DKI Jakarta, terkait temuan kabel.
"Tadi kami sampaikan Ditkrimsus sudah bekerja sama dengan PLN, Telkom, Dinas Tata Air," katanya di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan penyelidikan tentang dugaan pencurian kabel itu.
"Kami sudah sudah olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), sudah menyusuri gorong-gorong tiga kali," kata dia.
Dari olah TKP itu, pihaknya menemukan adanya saluran air yang dibobol atau dibobok oleh para pencuri kabel.
Di dalam gorong-gorong itu pun, pihaknya menemukan berbagai alat yang diduga digunakan para pencuri kabel.
Seperti gergaji besi, senter kepala, linggis, dan kantong-kantong bekas makanan.
"Dari situ semua, kami penyidik baik dari olah TKP, dari barang bukti yang ada, maupun dari keterangan saksi, kami berkesimpulan sementara, telah terjadi tindak pidana pencurian pemberatan, berupa pencurian kabel di bawah tanah," katanya.
Namun, pihaknya belum memastikan, kabel-kabel yang ditemukan adalah milik Telkom maupun PLN.
Untuk memastikan, pihaknya telah menggali sampai tiga meter untuk mengambil sisa kabel.
Barang bukti itu diperiksa ke laboratorium.
"Jadi kita ketahui di sekitaran Jalan Medan Merdeka ini banyak sekali gorong-golong saluran air, di bawah sini juga kita temukan banyak kabel-kabel lama. Baik kabel Telkom maupun PLN," katanya.
Ciri-ciri Pelaku
Perkembangan terakhir yang didapatnya, menurut Mujiono, pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku.
Para pelaku melakukannya secara berkelompok.
"Sudah dapat (ciri-ciri pelakunya), doakan saja dalam waktu singkat Ditkrimsus Polda bisa menangkap para pelaku. Para pelaku berkelompok, kelompok 1 ini siapa saja, kelompok 2 ini siapa saja doakan besok saya sampaikan," katanya.
Menurut Mujiono sendiri, kabel-kabel tersebut, sudah ditimbun selama bertahun-tahun.
Sehingga menghambat aliran air di dalam saluran air.
"Gergaji itu lama kesimpan didalam tanah, karatan, tetapi senter kepala itu kita temukan sangat banyak ada yang sudah mati dan masih hidup," ungkapnya.
Barang yang masih hidup berarti barang tersebut belum terlalu lama digunakan.
"Kalau sudah mati sudah lama. Karena diduga pencuriannya terjadi cukup lama. Sehingga sisa gulungan kabel cukup banyak sehingga menyumbat saluran air diperkirakan bisa 2009-2010," katanya. (Mohamad Yusuf )