Peserta Lomba Makan Ayam KFC Itu Makan Tanpa Dikunyah, Kesedak, Batuk-batuk Lalu Meninggal Dunia
Lomba makan ayam di KFC berhadiah Rp 5 miliar merenggut korban jiwa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lomba makan ayam di KFC berhadiah Rp 5 miliar merenggut korban jiwa.
Fredy Jayadi (45) peserta lomba tewas akibat tersendak saat perlombaan berlangsung.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/3) di KFC Taman Semanan RT 15 / RW 11 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Hendra (25) satu dari penonton yang menyaksikan perlombaan itu menceritakan tragedi memilukan tersebut.
Warga asal Pondok Pucung, Tangerang Selatan ini kebetulan sedang makan di lokasi kejadian.
"Saya sih lagi makan di KFC. Penasaran ikutan nonton lomba makan ayam yang hadiahnya Rp. 5 miliar," ujar Hendra kepada Warta Kota di Tangerang, Sabtu (12/3/2016).
Menurutnya walau pun perlombaannya berhadiah cukup menggiurkan, tapi acara tersebut tak begitu ramai.
Hanya disaksikan oleh puluhan penonton saja.
"Waktu saya lihat peserta ada 3 orang. Termasuk korban. Lombanya itu makan ayam, siapa yang paling cepat, dia yang menang," ucapnya.
Hendra mengungkapkan korban terlihat menonjol dibandingkan perserta lainnya.
Fredy tampak antusias mengikuti perlombaan itu dan mengungguli pesaingnya.
"Korban lahap banget makan ayamnya. Dia sudah habis 3 potong sayap ayam, peserta lainnya baru menghabiskan 1," ungkapnya.
Ia merasa ada yang aneh terjadi pada korban. Pola makannya itu berbeda dengan peserta lainnya.
"Kalau korban saya lihat makan itu enggak dikunyah, langsung ditelan gitu. Beda sama yang lain," kata Hendra.
Semua yang menyaksikan acara lomba itu pun seketika terhenyak saat korban tersendak.
Korban batuk - batuk dan diberikan pertolongan oleh panitia perlombaan.
"Dia (Fredy) sempat dipukul - pukul punggungnya biar makanannya keluar, dia juga dikasih minum," tutur Hendra.
Suasana menjadi genting saat itu. Orang - orang pun mulai panik.
"Korban dibawa ke Klinik untuk pengobatan, dan saya dapat kabar kalau nyawa korban tidak bisa diselamatkan," paparnya.
Penulis: Andika Panduwinata