Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter dan Dua Besan Tewas Mengenaskan, Terapi Hiperbarik Berujung Petaka

Pihak keluarga juga tak menyangka, Dimas Qadar Radityo (28) adik dari Iqbal juga meninggal dunia dalam insiden itu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dokter dan Dua Besan Tewas Mengenaskan, Terapi Hiperbarik Berujung Petaka
Repro: Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri
Foto Semasa Hidup (kiri-kanan) Edi, Susilawati, dr. Dimas, drg. Vina Carolina, dr. Muhammad Iqbal, Spd 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Suasana duka menyelimuti rumah dr. Muhammad Iqbal di Jalan Taman Edelweis Blok H No. 39, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (14/3/2016) malam.

Iqbal merupakan menantu dari Irjen (purn) Abu Bakar Nataprawira sekaligus anak dari Edi Suwardi Suryaningrat (67), korban ledakan tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (14/3) lalu.

Pihak keluarga juga tak menyangka, Dimas Qadar Radityo (28) adik dari Iqbal juga meninggal dunia dalam insiden itu.

Pihak keluarga sedang menunggu kedatangan jenazah Edi dan Dimas yang tengah divisium di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur saat ditemui Wartakotalive.com, tadi malam.

"Kemungkinan jenazah Pak Edi dan Dimas tiba tiga jam lagi atau pukul 24.00," ujar Nova (46) salah seorang sepupu Dimas saat ditemui di rumah duka, Senin (14/3) malam.

Nova (46) menuturkan, kejadian naas itu berawal saat Edi dan Dimas tengah menemani Abu Bakar yang tak lain adalah besan Edi untuk mengikuti terapi hiperbarik di rumah sakit milik negara tersebut.

Menurut dia, Edi memiliki keluhan penyakit yang sama seperti Abu Bakar. Meski begitu, Nova tak begitu mengetahui persis ihwal penyakit yang diderita Edi dan Abu Bakar.

Berita Rekomendasi

Sayangnya, usaha mereka untuk menyembuhkan penyakit justru berbuah petaka. Akibat korsleting listrik, ketiganya yang tengah terapi itu kemudian terkena ledakan hingga tewas di lokasi.

"Kita juga kaget tahu kabar ini, karena selama terapi tidak pernah ada masalah," kata Nova.

Nova menjelaskan, sebelum insiden ini terjadi, istri dari Edi bernama Susilawati Muchtar (62) curiga karena sang suami dan anaknya tak kunjung pulang ke rumah.

Padahal biasanya, pukul 13.00 mereka sudah kembali ke rumah setelah terapi.

"Mereka biasa terapi dari pagi hingga siang dan pukul 13.00 sudah sampai di rumah," kata Nova.

Lantaran khawatir dengan kondisi sang suami dan anaknya, Susi lalu meminta Iqbal yang tengah praktik di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) untuk mengeceknya.

Naas, rupanya Iqbal mendapat kabar buruk bahwa ayah, adik dan ayah mertuanya tewas akibat ledakan di ruang terapi.

"Dari situ, Iqbal kemudian buat pesan berantai untuk menginformasikan ke keluarga dan dia pulang ke rumah dulu untuk menjemput ibunya," ujar Nova.

Mendi (35) kerabat yang lain menambahkan, Dimas merupakan dokter muda lulusan Universitas Indonesia.

Saat ini, Dimas praktik di RSCM seperti kakaknya, Iqbal. Akan tetapi, Iqbal berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam di RSCM dan RS Hermina Bekasi.

"Keluarga kita memang banyak yang berprofesi sebagai dokter, dan mayoritas lulusan UI," kata Mendi. (Fitriyandi Al Fajri)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas