Gratis Naik Taksi Blue Bird, Sopirnya Tidak Bisa Istirahat
Beragam panggilan atas pesanan pelanggan dari berbagai wilayah sepertinya tidak kunjung habis dan terus bersusulan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gratis pelayanan Taksi Blue Bird khusus pada hari ini, Rabu (23/3/2016) rupanya disambut antusias oleh warga Ibu kota Jakarta.
Namun, berbeda dengan rasa gembira para penumpang, promo atas kompensasi aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan supir taksi di Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (22/3/2016) kemarin itu justru menyebabkan para supir tidak bisa istirahat.
Sedari pagi, sejak dimulainya pergantian shift, panggilan radio yang berasal dari operasi kantor pusat pool Blue Bird terus mengudara.
Beragam panggilan atas pesanan pelanggan dari berbagai wilayah sepertinya tidak kunjung habis dan terus bersusulan.
Amir (46) supir taksi Blue Bird asal Pool Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan yang ditemui Warta Kota di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku belum berhenti menginjakan pedal gas sedari pagi.
Karena itu, dirinya pun beranjak jauh dari wilayah operasinya di kawasan Apartemen Kalibata City saat ini.
"Belum berhenti bang, udah kita anterin, eh dateng arahan (pesanan-red) lagi. Ya mau nggak mau kita jemput, kalau nggak bisa kena sanksi kita," ungkapnya.
Tidak hanya dirinya, seluruh rekan sesama supir taksi Blue Bird Group juga diungkapkannya, belum beristirahat sedari pagi. Pesanan terus mengalir, khususnya mendekati waktu istirahat tengah hari ini.
Hal tersebut terbukti benar, beberapa saat berbincang dengan Amir, suara operator dalam radio memanggil nomor mobilnya untuk mengambil pesanan yang berada di Jalan Kampung Bali, Tanah Abang. Terlihat bergegas, Amir kembali meluncur meninggalkan lokasi.
Pantauan Warta Kota di kawasan Tanah Abang, tepatnya di depan Thamrin City Mall selama lebih dari satu jam, seluruh taksi Blue Bird yang melintas selalu terisi penumpang.
Beberapa taksi yang berhenti dan menurunkan penumpang terlihat kembali diberhentikan calon penumpang lainnya tidak jauh dari lokasi.
Penulis: Dwi Rizki