Jari Kanan Seorang Sopir Blue Bird Tertembak Peluru Nyasar
Seorang sopir taksi Blue Bird bernama Kenthus Sumyartiman (42), melapor ke SPKT Polda Metro Jaya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang sopir taksi Blue Bird bernama Kenthus Sumyartiman (42), melapor ke SPKT Polda Metro Jaya, Selasa (22/3) malam lalu. Kepada petugas jaga, Kenthus melaporkan bahwa telunjuk jari kanannya tertembak.
Sambil memperlihatkan telunjuk yang diperban, Kenthus mengatakan bahwa luka di jari itu adalah akibat peluru nyasar saat terjadi demonstrasi menentang angkutan berbasis online, Selasa (22/3). Dalam laporan nomor LP/1368/III/2016/PMJ, Kenthus mengaku ditembak memakai dengan senjata api sehingga jari tangannya terluka.
Insiden tersebut, ujar Kenthus dalam laporannya, terjadi ketika dia berada di Jalan Gatot Subroto. Tiba-tiba terjadi pelemparan batu oleh sekelompok ojek online. Tak lama kemudian, salah seorang oknum ojek online mengeluarkan senjata api jenis pistol dan menembakkannya ke bawah (ke jalan aspal) sebanyak dua kali. Namun pecahan pelurunya terkena jari korban. Dalam laporannya, Kenthus mengaku hanya melihat pria itu memakai helm salah satu ojek online.
Direktur PT Blue Bird Tbk, Sigit P Djokosoetono, membenarkan bahwa Kenthus adalah karyawannya yang menjadi korban penembakan tersebut. Menurut dia, Kenthus saat ini tengah menjalani proses pemulihan setelah insiden itu. Ketika ditanya tempat perawatannya, Sigit enggan menyebutkan. "Sekarang sedang recovery. Sudah lapor polisi," ujar Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, masih mendalami laporan yang disampaikan sopir tersebut.
Tak ada di rumah
Ketika Warta Kota mendatangi rumah Kenthus di Kepala Gading, yang bersangkutan tidak ada di tempat. Saiman (40), anggota Pokdar Bhabinkamtibmas di Kawasan Gading Griya Lestari Blok A3 RT 06/12, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, membenarkan bahwa Kenthus tinggal di kawasan Kepala Gading.
"Saya tahu Pak Kenthus, dulu anak buah pak Rusli. Memang si Kenthus sempat tinggal dan bekerja di Gading Griya Lestari Blok A3/55 RT 06/12. Dia bekerja sebagai apa ya. Saya lupa. Tapi sekarang emang bekerja sebagai sopir Blue Bird kok," ucapnya.
Saiman kemudian mengajak Warta Kota untuk ke kediaman Kenthus yang berlokasi di Kampung Rawa Indah, Gang Asmad, RT 6/03, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. "Kalau soal penembakan saya nggak tahu. Kalau demo sopir taksi iya saya tahu. Kalau Khentus ikut demo atau enggak, ya saya enggak tahu. Rumahnya deket kok, di Rawa Gatel sini nih. Ayo kalau mau ke rumah pak Kenthus," katanya.
Sesampainya di kediaman Kenthus, terlihat pintu rumah milik Kenthus tertutup rapat. Kediaman itu tepat berada di paling ujung sebuah gang kecil dan buntu.
Gang tersebut terbilang lembab dan gelap karena kurangnya cahaya matahari yang masuk. Kala itu Nur (40), tetangga sebelah Kenthus mengaku Kenthus baru saja berangkat ke Pool Taksi Blue Bird Pegangsaan Dua, Jalan Peganggsaan II KM 4, Kelapa Gading.
"Pak Kenthus benar rumahnya di sini. Kalau soal dia menjadi korban tembak memang benar. Jari telunjuk di tangan yang kena. Jarinya diperban tuh," ungkapnya.
Sementara suami Nur, Wardoyo (54) menambahkan bahwa Kenthus menjadi korban tembak dan terluka di jari telunjuk tangan kanannya. "Saya sih enggak terlalu dekat dengan beliau (Kenthus) tapi memang benar kalau Kenthus menjadi korban penembakan saat aksi protes ribuan sopir taksi di Semanggi itu kalau enggak salah. Semalam itu dia pulang sekitar jam 12-an kok," ujar Wardoyo sambil berbenah barang dagangan di warungnya.
Lindungi wajah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.