Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Kantor Minimalis Qlapa.com

unia kreatif digital dan e-commerce Indonesia kembali melahirkan sosok entrepeneur muda yang masuk dalam daftar majalah Forbes 30 Under 30 Asia

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Mengintip Kantor Minimalis Qlapa.com
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ruang bagian operasional, customer service dan transaksi qlapa.com 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia kreatif digital dan e-commerce Indonesia kembali melahirkan sosok entrepeneur muda yang masuk dalam daftar majalah Forbes 30 Under 30 Asia.

Ia adalah Benny Fajarai, pria 26 tahun asal Pontianak, Kalimanatan Barat. Ia merupakan pemilik situs Qlapa.com, situs jual beli khusus barang-barang kerajinan atau handmade.

Tribun sempat menyambangi kantor Qlapa.com di ‎Tanjung Duren Utara IIIA, nomor 337A, Jakarta Barat, dan berbincang dengan CEO sekaligus Co-founder perusahaan rintisan digital (startup) tersebut.

Masuk ke kantor Qlapa.com yang mengantarkan Benny ke jajaran 30 besar entrepeneur muda Asia tersebut, nuansa modern sangat kental terasa. Begitu masuk ke loby gedung minimalis tersebut, terdapat meja resepsionis dengan furniture putih. Terdapat beberapa banner di sisi dan kanan meja bertuliskan Qlapa.com.

Di belakang meja resepsionis terdapat ruang kerja Benny yang sering dijadikan tempat rapat. Papan tulis putih yang bersisikan rencana kerja dan risalah rapat tertempel di dinding tepat dibelakang kursi pemilik kantor tersebut .

Benny menuturkan waktunya banyak dihabiskan di kantor. Dari pagi hingga malam ia berkutat mengurusi Qlapa.com untuk memastikan semua kegiatan operasional berjalan lancar termasuk transaksi jual beli..

"Waktu saya di sini 2 kali lebih banyak dari pada yang lainnya," kata Benny, Kamis (24/3/2016).

Berita Rekomendasi

Di samping ruang Benny, terdapat satu ruangan ‎kerja berukuran kurang lebih 3X4 meter. Tidak jauh berbeda dengan ruang CEO, di ruang tersebut terdapat papan tulis dan ornamen yang bertuliskan Qlapa.com.

Dalam menjalankan bisnis online kerajinan tangan tersebut, setidaknya Benny mempekerjakan kurang lebih 30 orang. Mulai dari bagian marketing, develpmoent, dan operasional. Sama seperti Benny, mereka masih berusia muda.

Untuk marketing dan developtment mereka bekerja di lantai dua. Tidak ada sekat, mereka bekerja dalam satu ruangan sambil menghadap komputer. Di sisi kanan dan kiri terdapat dua papan tulis putih berukuran besar. Suasana kerja tidak tampak begitu serius, meskipun apa yang mereka kerjakan berhubungan dengan angka dan coding, namun mereka tampak santai dengan pakaian kaos dan headset di telinga.

Sementara itu, sedikit berbeda di lantai tiga yang merupakan bagian operasional yang terdiri dari customer service dan transaksi . Dalam ruangan kerja, suasana tidak terlampau sepi. Sejumlah pekerja yang didominasi perempuan tersebut duduk berhadapan sambil sibuk mencatat dan mengangkat telepon. Di dinding ruang pun terdpat dua papan tulis yang berisikan sejumlah catatan.

"Di sinilah kantor berhubungan dengan penjual dan pembeli," katanya.

Tidak hanya itu, masih di ruangan yang sama dua orang pekerja sedang sibuk melipat dan memfoto barang kerajinan tangan yang akan ditampilkan di website Qlapa.com.

‎Menurut Benny awal mula terjun ke bisnis startup kerajinan tangan berawal ketika liburan ke Bali. Ia saat itu sedang jalan-jalan di pasar seni dan melihat banyak kerjaninan tangan. Produk-produk handmade tersebut sangat disukai oleh turis mancanegara. Sementara pada era teknologi sekarang ini, barang-barang kerajinan tangan tersebut masih sulit dicari melalui situs online.

"Barang handmade merupakan sesuatu yang kebutuhanya ada dan bisa dibilang banyak sementara pemainnya masih sedikit. Kaya cari tas kulit dimana ya? kalau mau cari kain batik tapi batik tulis dimana ya? ‎Kebutuhannya ada, industrinya besar tapi kalau beli online susah. Kalau mau beli batik tulis harus ke jogga, kalau mau beli tas kulit atau kerajinan lainnya harus ke Yogya jadi kita mau menjebatani agar para pembeli lebih mudah mencarinya," katanya.

Ia kemudian melakukan riset, dan ternyata peluang bisnis kerajinan tangan sangat besar. kerajinan tangan merupakan industri kreatif ketigas setelah makanan dan pakaian.

Benny akhirnya mulai merencanakan dan membangun bisnis bersama rekannya bernama Fransiscus Xaverius‎ yang tinggal di Amerika Serikat. Sementara itu pemberian nama Qlapa.com berasal dari buah kelapa. Filosofinya menurut Benny ialah pohon kelapa dari ujung daun sampai akarnya yang semunya berguna dan dapat dimanfaatkan.

"Karena kelapa itu identik dengan kerajinan lokal yang traidisonal banget, yang dari jaman dulu ada. Misalnya ketupat, janur kuning, tusukan sate, sapu lidi. selain itu kelapa, dari ujung ke ujung berguna," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas