Kalau Tidak Ada Lawan Sepadan Ahok, Keributan Di Medsos Tidak Akan Sesengit Pilpres
menurut saya Ahok sulit dibendung
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun tahapan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) DKI Jakarta belum dimulai, namun perdebatan antar pendukung calpn peserta, di dunia maya sudah berlangsung panas.
Sebagai incumbent atau petahana, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, masih merupakan kandidat terkuat menurut Direktur Institute For Transformation (intrans), Andi Saiful Haq.
Menurutnya, persaingan antar pendukung pada pilkada DKI Jakarta kali ini, tidak akan sesengit perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2014 lalu.
"Menurut saya tidak, karena belum ada lawan yang seimbang, menurut saya Ahok sulit dibendung," ujarnya kepada TRIBUNnews.com, Kamis (31/3/2016).
Kampanye di dunia maya menurut Andi Saiful Haq, bukanlah solusi tunggal untuk mendongkrak elektabilitas seseorang, termasuk orang-orang yang berniat melawan Ahok.
"Jadi dasarnya memang harus ada yang dijual dari tokoh, nanti di medsos dimaksimalkan," katanya.
Sebelumnya, bila Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil jadi maju untuk merebut tahta Gubernur DKI Jakarta, maka dipastikan persaingan di dunia maya akan sesengit pilpres 2014.
"Karena dia bisa mengimbangi Ahok, tapi kan tidak jadi maju," ujarnya.
Sedangkan bila ada lawan yang kurang sepadan yang berusaha melalui kampanye hitam, maka dipastikan hal tersebut akan berujung sia-sia.
Pasalnya warga Jakarta adalah pemilih rasional, yang tidak mudah terhasut.
"(Kampanye) dengan fakta saja sulit, apalagi tidak dengan fakta," katanya.