Lulung: Sanusi Ini Perintah Siapa? Saya Tanya Sama Taufik
Saya mau clear. Sanusi ini perintah siapa? Saya tanya sama Taufik kemarin, saya kumpul sama teman-teman kemarin. Saya tanya sama Pak Pras (Ketua DPRD
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana langsung mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPRD DKI Jakarta begitu tahu ada anggotanya Mohamad Sanusi menjadi tersangka.
Lulung melangsungkan pertemuan dengan beberapa pimpinan serta anggota DPRD DKI Jakarta, termasuk dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik.
"Saya langsung komunikasi karena saya tidak mau berprasangka buruk," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).
Dalam pertemuan itu, Lulung mempertanyakan siapa yang memerintahkan Sanusi agar menerima uang sebesar Rp2 miliar dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja.
"Saya mau clear. Sanusi ini perintah siapa? Saya tanya sama Taufik kemarin, saya kumpul sama teman-teman kemarin. Saya tanya sama Pak Pras (Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi), apa DPRD ada oknum?" tanya Lulung.
Yang pasti, kata Lulung, dirinya mengetahui bahwa Sanusi yang juga pengusaha properti memiliki hubungan baik dengan beberapa pemangku kepentingan reklamasi.
Termasuk dengan Trihatma Kusuma Haliman, Pemilik Grup Agung Podomoro.
"Pak Sanusi punya hubungan baik dengan stakeholder hari ini, dengan Trihatma saya tahu. Sanusi adik kelas saya dia. Sebelum kejadian itu, dia sudah mapan kerja dengan pengembang," kata Politikus PPP tersebut.
Menurut Lulung, dia dan pimpinan DPRD DKI Jakarta lainnya mengapresiasi kinerja dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun diharapkannya publik tidak menduga sebelum informasi terang benderang diungkapkan.
"Kalau hari ini terjadi, saya tanya, ini pribadi atau dewan? Kalau dari hasil pemeriksaan ada rentetan, kita apresiasi saja, dukung saja kinerja."
"Kan saya bilang, media harus fair juga. Ini kan DPRD perwakilan rakyat. Karenanya, yuk kita ikut cerdaskan bangsa. Kebenaran itu harus dicari. Peran Sanusi tuh sebagai apa?" imbuhnya.
KPK menangkap Sanusi dalam operasi tangkap tangan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2016) malam.
Setelahnya, KPK menangkap Ariesman sebagai tersangka.
Ariesman diduga sebagai otak penyuapan.