PAUL Bakery Indonesia dan Yayasan Anyo Indonesia Peduli Anak Pengidap Kanker
PAUL Bakery Indonesia, sebuah merk destinasi penyedia jasa layanan makanan dan minuman, Rabu kemarin (6/4/2016), mengadakan sebuah kegiatan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PAUL Bakery Indonesia, sebuah merk destinasi penyedia jasa layanan makanan dan minuman, Rabu kemarin (6/4/2016), mengadakan sebuah kegiatan media untuk mengabadikan prosesi serah terima dana bantuan sembari menyuarakan pentingnya perhatian khusus dan semangat kegiatan sosial bagi anak Indonesia penderita penyakit kanker.
Pada bulan Februari 2016, PAUL menyelenggarakan sebuah program pemasaran dimana mereka mengikutsertakan partisipasi pelanggan dalam menggalang dana dengan caramenyisihkan sedikit dana dari hasil penjualan menu cakes dan pastries andalan selama bulan Februari 2016.
Dana yang berhasil terkumpul sebesar Rp. 111.671.250 dan semua dana disumbangkan kepada Yayasan Anyo Indonesia (YAI).
Komitmen sosial PAUL terhadap kesehatan anak-anak menjadi salah satu alasan utama penyelenggaraan penghimpunan dana yang didonasikan kepada Yayasan Anyo Indonesia.
Masing-masing perwakilan dari PAUL dan YAI hadir menemui para rekan media di gerai PAUL Plaza Indonesia untuk membahas lebih lanjut langkah dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh PAUL untuk YAI.
Arnolda Ratnawati Tondobala, Director of Corporate PR, CRM & Sales, PT. Panen Lestari Internusa mengatakan, kesehatan dan kesejahteraan anak-anak merupakan wujud nyata kepedulian global PAUL sebagai perusahaan destinasi penyedia jasa layanan makanan dan minuman terkemuka. Dengan mengeratkan sinergi yang berkesinambungan dan terpadu.
"PAUL Bakery Indonesia dengan sukses mengadakan kegiatan sosial penggalangan dana pada bulan Februari 2016," ungkap Arnolda Ratnawati Tondobala.
Pihaknya berharap bahwa ini merupakan langkah awal dari berbagai kegiatan sosial yang PAUL ikuti pada tahun 2016, seiring dengan misi sosial yang kami jalankandemikesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia pada khususnya.
"Dana sumbangan ini merupakan bukti nyata komitmen global PAUL untuk senantiasa berperan aktif guna menyandarkan bantuan kepada organisasi nirlaba yang membantu anak-anak Indonesia,” tutur Arnolda.
Berdasarkan data terbaru yang dilansir InfoDATIN (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI), secara nasional, prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker, propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan propinsi dengan estimasi tertinggi, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) mencatat sekitar 4.100 kasus kanker baru dengan penderita anak-anak di Indonesia. (Sumber: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf)
Yayasan Anyo Indonesia (YAI), merupakan sebuah yayasan nirlaba lintas suku dan agama yang didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Juni 2012.
Nama Anyo berasal dari nama kecil almarhum Andrew Maruli David Manullang; putra pendiri YAI, Bapak Sabar Manullang. Anyo telah tiada pada tanggal 7 Desember 2008 karena penyakit leukemia atau kanker darah.
Pendiri ingin meneruskan semangat Anyo untuk menolong anak-anak Indonesia yang masih berjuang melawan kanker.
“Menyadari kompleksnya penanggulangan kanker pada anak yang tidak dapat ditangani sendiri, visi YAI adalah menjadi salah satu yayasan yang membantu anak-anak dengan kanker, terutama dari keluarga pra-sejahtera dengan bekerjasama dengan semua pihak yang peduli akan kelangsungan hidup anak-anak yang hidup dengan kanker. Sedangkan misi YAI adalah untuk meringankan beban keluarga anak-anak tersebut,” papar Pinta Manullang Panggabean, Pemilik, Yayasan Anyo Indonesia.
“Kami berharap bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang tergerak untuk membantu meringankan beban dengan turut serta memberikan donasi atau menjadi relawan YAI”.
Untuk mendapatkan akses dan informasi dari berbagai negara maju dan berkembang, YAI menjadi anggota Childhood Cancer International (CCI), organisasi orang tua dari anak-anak pasien kanker sedunia. Setiap tanggal 15 Februari, YAI ikut memperingati hari kanker anak sedunia.
Setiap bulan September, YAI ikut kampanyekan bulan penyadaran kanker anak dengan menggerakkan ikon pita emas sebagai lambang kanker anak sedunia.