Tertabrak Panther, Lady Go-Jek Kehilangan Kaki
Wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengemudi Go-Jek itu tengah menjalani perawatan setelah diamputasi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wiwin Harsani (39) warga Jalan Panca Warga I RT 04/05 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, terkulai lemah di Ruang Melati A Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (6/4/2016).
Wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengemudi Go-Jek itu tengah menjalani perawatan setelah diamputasi. Ketika Warta Kota menyambangi di tempat menjalani perawatan, Rabu (6/4), Lady Go-Jek itu terlihat menangis. Beberapa bekas luka memar pada bagian wajah dan leher masih terlihat jelas.
Kondisi ibu dari Putri Diah Arini (20) ini secara umum sudah membaik. Dia pun mengaku sudah merasa lebih nyaman apalagi selalu ditemani oleh beberapa rekan Go-Jek dari berbagai wilayah. Bahkan, beberapa orang yang datang menjenguknya belum dikenal sama sekali.
Karena itu, meski harus kehilangan satu kakinya, Wiwin berusaha tetap bersemangat sekaligus berusaha melupakan kecelakaan yang menimpa dirinya, sehingga menyebabkan kehilangan kaki kirinya.
"Saya nggak mau pikirin lagi apa-apa yang sudah kejadian mas, saya sudah tekad untuk semangat. Karena bukan cuma saya, tapi keluarga juga yang ikut ngerasain bebannya," katanya.
Namun ia sangat bersyukur memiliki teman-teman sesama pengemudi Go-Jek yang memiliki rasa solidaritas tinggi.
"Yang bikin saya bersemangat itu karena temen-temen Go-Jek semua, dateng jenguk saya setiap hari. Mereka juga kumpulin dana untuk saya juga," ungkapnya.
Naas
Ketika ditanya bagaimana kronologi kecelakaan yang dialaminya, istri dari almarhum Bagus Fitonoadji itu menceritakan, awalnya saat dirinya tengah mengantarkan seorang penumpang di wilayah Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/4) lalu.
Pada awalnya, order keempat yang didapatkannya pada Sabtu sore itu berjalan mulus, perjalanan dari wilayah Gajahmada, Jakarta Pusat menuju Blok M, Jakarta Selatan berlangsung lancar.
Setiap kelokan, lampu merah hingga proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang mulai dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Sisingamangaraja, dilewati Wiwin dengan lancar.
Namun saat dirinya melintas di depan Sekolah Al Azhar, sebuah mobil Panther berkecepatan tinggi menabraknya dengan keras.
Seketika Wiwin terjerembab ke aspal dengan posisi sepeda motor matik tetap ditungganginya. Dia sempat terseret hingga sepanjang 15 meter dari titik tabrakan.
Mobil berwarna silver gelap itu baru berhenti saat petugas Kepolisian yang tengah bertugas di simpang Al Azhar memberhentikan.