Batman Curiga Kasus Suap Reklamasi Dipakai untuk Jatuhkan Ahok
Ini hanya cara orang-orang yang tidak punya program untuk melawan Ahok.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komunitas Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman) Immanuel Ebenezer, menilai kasus dugaan penyuapan untuk pengesahan dua rancangan peraturan daerah (Raperda) terkait reklamasi 17 pulau, merupakan upaya untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta yang tengah menjabat.
Kasus yang mencuat saat momen yang dekat dengan Pilkada 2017 mendatang, dinilai Immanuel, telah dimanfaatkan oknum tertentu.
Terlebih, setelah dicekalnya Sunny Tanuwidjaja, asisten pribadi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini hanya cara orang-orang yang tidak punya program untuk melawan Ahok. Mereka cari celah dan dapatkan momen, bagaimana caranya turunkan Ahok," kata Immanuel Ebenezer dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Immanuel membandingkan upaya menjatuhkan Ahok melalui mencari-cari kesalahan hukum, serupa dengan cara untuk menjatuhkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
"Mirip dengan cara jatuhkan Gusdur. Metodenya sama, cari-cari kesalahan hukum dan segala cara," katanya.
Untuk diketahui, Abdurrahman Wahid dimakzulkan dari jabatan presiden pada 2000, setelah disebut terlibat dalam kasus Brunaigate dan Buloggate.
Namun, hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan Gusdur terlibat dalam dua dugaan korupsi tersebut.
Sebelumnya, kuasa hukum tersangka anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi, Krisna Murti, mengatakan Sunny adalah perantara Ahok dengan pengembang properti, PT Agung Podomoro Land. Krisna juga menyebut Sunny dan Ahok adalah ipar.
Ahok sendiri telah membantah keterangan tersebut.