TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar ratusan bangunan yang berdiri tegak di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, tepatnya Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Warga yang rata-rata wanita selain menyerukan protes ganti rugi juga menyerukan 'Laa Ilaaha Ilallah Wallahuakbar' dan 'Allahu Akbar' berulang - ulang.

Pantauan Warta Kota, ratusan warga ada yang melakukan protes hingga membawa spanduk berisi aspirasi mereka.

Tepat dibelakang warga yang menyerukan protes, warga yang rata-rata dari kalangan wanita mengenakan mukenah dan beralaskan sajadah dan terpal mengucapkan 'Laa ilaaha ilallah wallahuakbar' berkali-kali sembari menangis.

Mereka pun juga ada yang menangis histeris ketika mendengar suara deruan bangunan yang hancur dibongkar menggunakan alat berat oleh petugas.

Bahkan ada warga yang bersujud berkali-kali berharap pemerintah memberikan waktu kepada warga Luar Batang untuk membongkar sendiri bangunannya.

" Laa Ilaaha Ilallah Wallahuakbaaar.. Ya Allaah.. Bukakan pintu hati para pejabat negara ini.ya Allah. Kami belum belum punya rumah dan uang untuk pindah. Kami miskin yang Allah," tutur doa Isnaeni (40) sembari menangis dan tetap melantunkan Laa Ilaaha Ilallah Wallahuakbar di lokasi pembongkaran.

Sesekali, suara gaduh bangunan yang hancur membuat mereka semakin takut dan terus menangis.

Mulut para warga ini nampak tak henti-henti komat kamit, bahkan melantangkan suara doa mereka.

Semakin lama,.warga yang menuturkan protesnya di depan pihak Kecamatan Penjaringan, justru turut serta berdoa dengan ibu dan anak-anak mereka.

Walaupun mereka terus berdoa, pembongkaran bangunan untuk merevitalisasi Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa terus dilakukan.

Petugas gabungan bersenjata lengkap tetap melakukan pengawasan guna mengantisipasi adanya perlawanan dari warga korban revitalisasi Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa. (Panji Baskhara Ramadhan)