TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ungkapkan rasa kecewanya karena dianggap merugikan keuangan daerah terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

Ahok memaparkan pembelian lahan seluas 3,6 hektar itu telah sesuai dengan Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017.

Pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit kanker dan pelayanan perawatan paliatif.

Pasalnya penderita kanker di Jakarta jauh meningkat.

"Jakarta itu 26 persen bahan makanan mengandung boraks, rhodamie, dan formalin. Makanya kanker meningkat di Jakarta," ujar Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).

Hal itu disampaikannya saat memberikan kata sambutan di acara preview Jakarta Fashion dan Food Festival (JFFF) ke-13 Tahun 2016.

Ahok mengaku heran sekaligus kecewa.

Pembelian lahan yang seharusnya tidak bermasalah, tapi dipermasalahkan oleh pelbagai pihak yang satu di antaranya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Mau bangun rumah sakit kanker disebut masalah. Gua dipanggil-panggil soal Sumber Waras. Memang negeri ini gila," kata dia.

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membeli lahan sesuai aturan.

Harganya pun sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) 2014.

"Beli di bawah NJOP masih dibilang kemahalan. Memangnya ada tanah di mana bos, bisa beli sesuai NJOP di Jakarta?" kata Ahok.

Bahkan Ahok berani membeli seluruh lahan yang ada di Jakarta, kalau ada penawar yang menjual sesuai NJOP.

"Kalau ada di tengah kota jual sesuai NJOP, daftar ke saya, saya borong semua. DKI menyediakan Rp7 triliun satu tahun untuk membeli lahan. Tidak ada pengembang yang lebih berani dari pada DKI," kata Ahok.