Pria Berambut Cepak Diduga Hendak Ambil Mayat Wanita Hamil Dimutilasi
Pria yang diduga suami pembunuh wanita hamil tujuh bulan di Cikupa, Tangerang sempat kembali ke rumah kontrakan di kawasan Telagasari.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIKUPA - Sesosok mayat wanita ditemukan di sebuah rumah wilayah Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/4/2016) pagi.
Wanita sedang hamil tujuh bulan itu diduga dibunuh dengan cara dimutilasi.
Penemuan mayat terungkap setelah warga mencium bau tak sedap. Kapolsek Cikupa Kompol Gunarko membenarkan penemuan mayat wanita itu. Aparat kepolisian telah berada di tempat kejadian perkara.
Pria yang diduga suami pembunuh wanita hamil tujuh bulan di Cikupa, Tangerang sempat kembali ke rumah kontrakan di kawasan Telagasari.
Warga sempat memergoki pria tersebut hendak masuk lagi ke rumah kontrakan.
Namun pria tersebut batal karena sempat ditanyai warga sekitar.
Pria yang diketahui dengan ciri-ciri berambut cepak itu datang sekitar pukul 07.00 WIB pada hari Rabu, sementara berselang satu jam kemudian polisi datang ke lokasi kejadian.
"Tadinya emang mau naik ke kamarnya kan. Mau masuk. Eh pas diajak ngobrol jadi seperti salah tingkah. Nggak jadi masuk. Malah mondar-mandir ke warung sebelah, " kata Sri, warga di sekitar kontrakan.
Sri memaparkan, pria tersebut memang sudah tiga hari belakangan tidak terlihat di kontrakan. Selama itu pula, sang wanita mutilasi juga tidak terlihat.
"Jadi setelah Minggu (10/4/2016) malam kemarin ribut, habis itu kami sudah nggak pernah lihat mereka lagi. Istrinya juga. Biasanya padahal dia suka beli nasi di warung saya ini," kata Sri.
Diduga kata Sri, pria itu hendak mengambil mayat wanita hamil namun gagal karena bertemu banyak warga.
Tidak Pernah Mesra
Sebulan mengontrak, Sri menuturkan, keduanya tidak pernah terlihat mesra layaknya pasutri muda pada umumnya.
"Jangankan pergi bareng. Jalan kaki saja mereka jauh-jauhan kok. Akhirnya ya warga sini menyimpulkan mereka kumpul kebo saja," kata Sri lagi.
Sri melanjutkan, baik sang wanita maupun pasangannya juga tidak bersikap terbuka dengan warga.
"Ditanyain namanya saja mereka nggak mau jawab. Pokoknya kalau kami ajak bicara, mereka banyakan diam. Ceweknya ngaku nggak kerja. Suaminya sih kerja, tapi nggak tahu kerja apaan, " kata Sri.
Penjaga warung kelontong di seberang rumah kontrakan bernama Rusniati juga menceritakan bahwa usai terdengar suara ribut-ribut pada Minggu malam dirinya melihat seorang pria berkemas-kemas dan tergesa-gesa keluar dari rumah kontrakan.
"Jadi habis ribut-ribut hari Minggu (10/4/2016) sore kemarin, malemnya si cowok langsung berkemas. Barang-barang dari dalam kontrakan langsung dibawa pergi semua. Mungkin itu habis bunuh langsung pergi," kata Rusniati.
Rusniati sempat melihat kondisi rumah kontrakan wanita hamil tersebut. Yang dilihatnya katanya isi di dalam rumah itu tidak ada apa-apa alias kosong melompong.
"Ya isinya cuma plastik isi mayat si cewek di depan kamar mandi. Barang lain sudah nggak ada," katanya. (kar/wly/Tribunnews)