Keluhan Nelayan untuk Ahok: Pemerintah Pura-pura Budek
Nelayan Teluk Jakarta menyampaikan keluhan mereka langsung ke kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nelayan Teluk Jakarta menyampaikan keluhan mereka langsung ke kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sepuluh nelayan menyambangi Balai Kota.
Lima di antara diterima pihak Kesatuan Bangsa dan Politik.
Mereka membawa dua boks styrofoam dilapisi plastik hitam berisikan puluhan ikan.
Tercium bau amis begitu para nelayan menunjukan ikan tersebut.
Lima nelayan itu berteriak di pelataran Balai Kota.
"Tolak reklamasi! Hidup nelayan!" teriak nelayan lalu berjalan menuju ruang crisis centre Satpol PP.
Nelayan juga membentangkan styrofoam yang bertuliskan 'KNT Membuktikan Kepada Ahok Hasil Tangkap dari Pesisir Teluk Jakarta'.
Mereka ingin membuktikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahwa di Teluk Jakarta masih ada ikan yang dapat dipancing.
Sayangnya ikan-ikan itu mulai berkurang, karena reklamasi yang dilakukan di sekitar Teluk Jakarta.
"Saya ingin buktikan, Pak Gubernur, jangan dengar dari orang dekat. Tapi lihat langsung. Ini jeritan nelayan. Ini ikan langsung dari Teluk Jakarta. Saya generasi ketiga di Muara Angke," ujar Saefudin nelayan dari Muara Angke, Selasa (19/4/2016).
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dimiliki Pulau G atau pulau hasil reklamasi yang dilakukan PT Muara Wisesa disebut bodong.
Ahok diminta untuk mencabut izin reklamasi.
"Kami ingin Pak Gubernur cabut izin reklamasi. Yang bisa hentikan reklamasi itu Pak Gubernur," imbuh dia.
Nelayan Ingin Ajak Ahok Melaut