TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Resty (26), warga Jalan Kalibaru Timur Gang III RT 14/05 Bungur, Senen, Jakarta Pusat menduga, api berasal dari kebocoran kompor gas milik salah satu tetangganya.

Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk wilayah Kelurahan Bungur, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/4/2016) siang

Resty mengakui, bila kebakaran yang terlihat pertama kali sekira pukul 10.00 WIB itu berawal dari salah satu kamar di lantai dua rumah kontrakan milik H Tiar yang hanya berjarak dua rumah dari kontrakan yang dihuninya.

Dugaan tersebut diyakininya benar lantaran sejumlah penghuni kontrakan diketahui masih membandel, walaupun telah dilarang untuk memasak di dalam kontrakan.

"Kalau orang bawel, ngelarang nggak boleh masak di dalem kontrakan itu harusnya diturutin. Dibilangin emang pada susah sih, bener aja kejadian, semuanya habis nggak ada yang ke sisa. Kalau sudah begini kan orang lain yang dibikin susah," ungkapnya setengah histeris sembari menangis.

Dirinya yang terlihat kebingungan sembari terus menghubungi sang suaminya itu mengaku kesal dengan sikap acuh para tetangganya, para penghuni kontrakan. Sebab, bukan hanya kehilangan harta benda mulai dari perabot hingga perhiasan, sejumlah berkas kependudukan seperti akte kelahiran anaknya, ijazah miliknya dan suami serta buku sekolah dan seragam sekolah yang baru dibelinya untuk sang anak juga habis tidak tersisa.

"Emang pada to*** semua, saya bener kesel banget bang. Kami hidup lagi enak-enaknya, ngumpulin duit buat beli ini-itu, eh gara-gara tetangga pada B***, semuanya habis," ungkap Resty menangis sembari berdiri memandang api yang terlihat membesar dan membakar rumah dan kios milik warga di sepanjang Jalan Kalibaru Timur.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda permukiman warga dan kawasan pertokoan di Jalan Kalibaru Timur, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/4/2016).

Api membakar puluhan kios yang berjejer rapat di sepanjang jalan antar Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran dengan Kelurahan Bungur, Senen, Jakarta Pusat.

Satu jam usai kebakaran diketahui terlihat pada pukul 10.00 WIB atau sekira pukul 11.00 WIB, api justru terlihat semakin membesar hingga dengan jilatan api setinggi lebih dari sepuluh meter.

Hal tersebut selain angin bertiup sangat kencang, pemicu besarnya kebakaran lantaran kios didominasi oleh bangunan semi permanen dan berbahan kayu.

Tidak hanya itu, besarnya api yang terlihat merambat dengan cepat itu juga dikarenakan kios berisi bahan bangunan, cat, cairan kimia hingga tabung gas oksigen.

Akibatnya, api terlihat cepat membakar seluruh kios walaupun sumber api terlihat tidak begitu besar.

Hingga kini, petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat bersama sejumlah warga masih mencoba melakukan pemadaman.

Namun, petugas terlihat mengalami kesulitan lantaran banyaknya warga yang berkerumun hendak menyaksikan kebakaran.