Blusukan ke Bukit Duri, Sandiga Uno Sampaikan Kritik dan Solusi
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno merasa, tidak rasional, jika warga yang direlokasi minta tinggal di rusun secara gratis
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu (24/4/2016) pagi, mengunjungi warga RW 12 Bukit Duri yang rencananya akan direlokasi oleh pemerintah.
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga menyerap aspirasi warga yang menginginkan agar ada penggantian terhadap rumah mereka dan digratiskan tinggal di rusun.
Namun, ia menyatakan, alternatif ini tidak memungkinkan.
"Kalau saya rasa, enggak rasional, ya (minta tinggal di rusun secara gratis). Mungkin harus dicari jalan tengahnya, apakah enam bulan pertama bisa gratis," kata Sandiaga Uno.
Warga Bukit Duri menyatakan bahwa mereka setuju direlokasi oleh pemerintah, tetapi keberatan karena khawatir pendapatan usaha mereka akan turun sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan.
"Ya kalau kami sih maunya ada-lah ganti rugi, gratis juga di rusun, kan kami sudah bertahun-tahun di sini," kata Nurjannah (47), seorang pedagang nasi uduk.
Sandiaga meminta pemerintah untuk turun langsung ke Bukit Duri dan mendengar keluhan warga. Dengan begini, menurut dia, tidak akan ada penolakan dari warga.
"Pemerintah harusnya menindaklanjuti sosialisasinya karena mereka ini hanya ingin didengar, biar ada jalan tengah," ujarnya.
Sandiaga juga mengunjungi Pasar Sawo yang terletak di pinggir Kali Ciliwung. Pasar ini rencananya akan turut ditertibkan.
Ia pun mengkritik solusi dari Pemprov DKI yang akan memberikan pinjaman modal dan gerobak melalui Bank DKI.
"Warga bilang gerobak bukan solusi, ini tipikal daripada birokrat ya. Mereka kan enggak punya paradigma wirausaha. Biasa ngetem di pasar, pembeli yang mendatangi mereka, sekarang disuruh keliling pakai gerobak, enggak bisa," kata Sandi.
Solusi dari Sandiaga, Pemprov membangun pasar bagi warga. "Yang penting ramaikan dulu pasarnya," katanya.