Ketika Kantor DPD PDIP Jadi Tempat Peruntungan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta
Terletak di jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, bangunan tiga lantai yang merupakan markas DPD PDIP DKI Jakarta menjadi tempat peruntungan bagi bakal
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terletak di jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, bangunan tiga lantai yang merupakan markas DPD PDIP DKI Jakarta menjadi tempat peruntungan bagi bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Nama-nama besar seperti Yusril Ihza Mahendra, Abraham Lunggana, Sandiaga Uno hingga stafsus Kapolri, Irjen Pol Benny Mokalu menyambangi tempat itu untuk mengadu nasib diusung partai berlambang kepala Banteng moncong putih itu.
Diketahui PDIP mempunyai 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Dengan jumlah tersebut, PDIP dapat mengusung calon, tanpa perlu koalisi, mengingat hanya perlu 20 kursi untuk mengusung pasangan calon di Jakarta.
Kamis (25/4/2016) siang, bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mengembalikan formulir pendaftaran beserta dengan syarat-syarat yang dibutuhkan, terkumpul di kantor DPD PDIP Jakarta.
Para kandidat yang datang membawa serta rombongan pendukung dan spanduk-spanduk dukungan.
Tribunnews.com/ Amriyono Prakoso
Jalan Tebet Raya sempat macet ketika para kandidat turun dari kendaraannya.
Pada pukul 14.15 WIB, Irjen Pol Benny Mokalu datang beserta dengan rombongan yang menamakan diri Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) lengkap dengan atributnya.
Benny mengatakan bahwa masih ada satu persyaratan yang kurang dan akan segera dilengkapi.
"Masih ada yang kurang satu, masih ditunggu hingga tiga hari dan secepatnya akan saya lengkapi," urainya di kantor DPD PDIP usai mengembalikan formulir pendaftaran.
Benny juga menyampaikan bahwa sudah mempersiapkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai staf khusus bidang sosial budaya Kapolri, jika PDIP akan mengusung dia sebagai penantang Ahok.
Seorang bakal calon gubernur lainnya, Teguh Santosa yang datang pada pukul 15.00WIB, datang dengan rombongan dan spanduk bertuliskan "Teguh 24 jam".
"Hidup Teguh, PDIP Yes, Penggusuran No," teriak para pendukung saat Teguh memasuki loby kantor.