Pengamat UI: Makin 'Dihajar' Ahok Makin Disukai
Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petahana memperlihatkan kinerjanya kepada masyarakat.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen sekaligus pengamat psikologi UI, Hamdi Muluk mengatakan bahwa sebaiknya lawan-lawan Ahok dalam pertarungan Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang tidak menyerang Ahok dengan hal-hal yang tidak substansial.
"Kalau hanya menyerang latar belakang dan secara personal, makin Ahok dihajar, Ahok akan semakin disukai," ujarnya di Kantor Populi Center, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Hamdi menjelaskan hal tersebut karena, Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petahana memperlihatkan kinerjanya kepada masyarakat.
Sementara lawan-lawannya yang saat ini ada, tidak menyerang Ahok dengan program yang akan dicapai.
Namun, Hamdi menyampaikan sebagai masyarakat di Ibukota negara, haruslah memantau kinerja dari Ahok dan jajarannya serta kepada DPRD sebagai wakil rakyat dengan cara yang baik dan elegan.
"Sebagai masyarakat tetap harus menyampaikan kekurangan pemerintah, tapi caranya yang baik, tidak anarkis dan justru keluar dari konteks tuntutan," tambahnya.
Para kandidat yang akan melawan mantan bupati Belitung Timur sebaiknya mempunyai program dan tim kampanye yang baik untuk melawan Ahok, mengingat masih ada waktu selama 10 bulan hingga pilkada yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.