Penyesalan Tukang Ojek Setelah 'Habisi' Pasangan Kumpul Kebo
Lelaki yang bekerja sebagai tukang ojek ini, menyatakan tindakannya menganiaya Marpuah (50) menggunakan martil dilakukan secara spontan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pelaku pembunuhan terhadap pasangan kumpul kebo, Saiful Rohim alias Ipul (47) mengaku, menyesali perbuatannya.
Lelaki yang bekerja sebagai tukang ojek ini, menyatakan tindakannya menganiaya Marpuah (50) menggunakan martil dilakukan secara spontan.
"Habis saya kesal, karena dia (korban) selalu bertanya kapan dibelikan rumah. Harusnya tidak perlu seperti itu, nanti kalau ada rejeki juga saya belikan," kata Ipul kepada penyidik pada Kamis (28/4) petang.
Ipul mengungkapkan, selama tujuh bulan kumpul kebo dengan Marpuah, dia selalu tertekan. Pasalnya, perempuan asal Sumatera itu, kerap meminta materi hingga Ipul mengutang ke kerabatnya.
"Dia minta motor saya belikan Honda Vario, terus dia minta televisi saya belikan. Sekarang minta rumah, yah harusnya sabar nggak usah mendesak seperti itu," ujar Ipul.
"Bukan hanya itu, dia juga orangnya cemburuan kalau saya suka antar penumpang perempuan," tambahnya.
Kepada penyidik, Ipul juga mengaku sebetulnya ia telah menjalin rumah tangga dengan seorang perempuan berinisial H. Namun karena kerap cekcok, Ipul lalu 'bermain api' dengan berkenalan salah seorang perempuan bernama Marpuah.
Awal perkenalan mereka dilakukan secara tidak sengaja, ketika pelaku tengah berbelanja kudapan gorengan milik korban di depan SDN Setiadarma, Tambun Selatan.
"Awalnya beli gorengan, terus dia orangnya baik. Jadi saya deketin, terus sempat tinggal bareng di rumah kontrakannya," tutup Ipul. (Fitriyandi Al Fajri)