Tak Diijinkan Masuk Ragunan, Wanita Emas: Suka-Suka Saya Dong
"Saya masih rakyat biasa, terserah saya dong pak mau berdiri di sini, di sana, suka-suka saya dong, tapi saya hargai dan kita memang harus taat aturan
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
![Tak Diijinkan Masuk Ragunan, Wanita Emas: Suka-Suka Saya Dong](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hasnaeni-moein-2_20160430_222321.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein atau lebih dikenal Wanita Emas, berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4/2016).
Namun, belum sampai ia melewati pintu pemeriksaan karcis di Pintu Utara 2, seorang petugas melarang Hasnaeni dan para awak media melakukan peliputan hingga petugas melakukan hal yang tidak menyenangkan pada Hasnaeni.
"Bu, geser ke sana saja ya bu, berdirinya jangan di sini," ujar petugas tersebut.
Hasnaeni menanggapi pernyataan petugas tersebut dengan nada yang menunjukkan rasa tidak nyaman.
"Saya masih rakyat biasa, terserah saya dong pak mau berdiri di sini, di sana, suka-suka saya dong, tapi saya hargai dan kita memang harus taat aturan kalau soal perijinan," ujarnya pada petugas keamanan tersebut.
Tribunnews.com/ Yurike Budiman
Tak berapa lama, Hasnaeni mengungkapkan kekesalannya pada awak media akibat teguran petugas yang menyuruhnya bergeser dari tempatnya berdiri.
Menurutnya apa yang dilakukan petugas tersebut hal yang lucu.
"Lucu aja, saya pribadi mau masuk tadi sebagai masyarakat biasa. Saya kan belum jadi gubernur, saya mau masuk saja sangat dipersulit tidak boleh berdiri di sini, tidak boleh berdiri di sana," ungkapnya.
"Saya kan masyarakat biasa yang ingin berkunjung mau lihat-lihat hewan di dalam, ingin rekreasi dengan keluarga saya tapi tidak diperbolehkan," tambah dia.
Ia beranggapan dirinya sengaja tak diperbolehkan masuk bersama awak media.
"Saya ingin masuk tadi tapi saya belum sempat lihat satwa, gimana bisa, mau masuk aja dibilang nanti lah, hujan sebentar lagi ini, aneh ya," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Hal yang menjadi kurang menyenangkan baginya ini akan diberitahukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Saya tidak paham ada alasan apa dan untuk apa dilarang, saya juga mau tahu responnya pak Gubernur apa mengenai kejadian ini," ujarnya sebelum ia beranjak pergi.