Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok Ribuan Warga Jakarta Utara Demo Tuntut Ahok Mundur

mereka menuntut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari jabatannya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Besok Ribuan Warga Jakarta Utara Demo Tuntut Ahok Mundur
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Ratusan warga Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menggelar rapat akbar terkait penolakan keras akan perevitalisasian Kawasan Wisata Bahari yang hingga menggusur warga Kampung Luar Batang, Rabu (20/4/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (Amju) berencana untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2016) besok.

Rencananya, ada sekitar 5.000 warga dari daerah Pademangan, Tanjung Priok, Cilincing, Koja, Penjaringan, termasuk dari Luar Batang, hingga Pasar Akuarium yang akan terlibat dalam aksi itu.

Pengurus Masjid Luar Batang, Mansyur, mengatakan, sebagian warga Luar Batang dan Pasar Akuarium akan mengikuti aksi tersebut.

"Warga banyak yang ingin ikut, tinggal kesiapan kami saja untuk siapkan kendaraan," kata Mansyur, Senin (2/5/2016).

Mansyur menyebutkan, akan ada 10 mobil yang disiapkan untuk mengangkut 500 warga yang ingin melakukan aksi.

Ia mengatakan, dalam aksi besok, mereka menuntut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari jabatannya. 

"Tunturan kami sederhana, turunkan Ahok, karena dia sudah 'menginjak' Pancasila dan UUD 45," ujar Mansyur.

BERITA REKOMENDASI

Selain Mansyur, warga Luar Batang lain yang akan ikut dalam aksi tersebut ialah Muhammad Arsyad.

Arsyad meminta kepada pemerintah untuk menghentikan rencana penertiban di Kampung Luar Batang yang telah ditinggalinya selama 33 tahun.

"Saya ingin ada dialog bersama antara Pemprov DKI dan warga. Saya tidak ingin ada penertiban. Itu kan bukan untuk kepentingan masyarakat, melainkan hanya untuk pengembang, kepentingan bisnis," kata Arsyad.(David Oliver Purba)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas