Bentrok Luar Batang, Ahok: Satpol PP Lima Jahitan, Lurah Dipukul
Bentrokan sempat terjadi saat pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak berdialog dengan warga Luar Batang
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrokan sempat terjadi saat pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak berdialog dengan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Mengenai hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah mendapat laporan.
Bahkan disebutkannya ada personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Lurah Penjaringan Suranta terkena amukan warga.
"Iya sudah tahu. Ada Satpol PP yang dipukul, lima jahitan. Ada Lurah yang dipukul," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Bentrokan terjadi ketika Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Camat Penjaringan Abdul Khalit, Sekretaris Camat Penjaringan Mohammad Andri dan rombongan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang ke Luar Batang untuk berdialog.
Ahok membantah kedatangan Saefullah untuk melakukan provokasi terhadap warga, seperti yang disebutkan oleh warga Luar Batang.
"Dibolak-balik. Sekda jelas kok mau ngomong rapiin PKL (Pedagang Kaki Lima), mau kasih marbot, petugasnya kasih baju, itu kan tempat wisata religi," kata Ahok.
"Kalau kamu enggak ada pegawai yang bersih, kita enggak tahu mana orang luar, mana enggak. Makanya kalau kayak gini kan susah," imbuh dia.
Tragedi bentrokan terjadi Selasa (3/5/2016) dini hari, antara petugas dan warga di salah satu kawasan yang direvitalisasi, yakni Luar Batang.
Upi Yunita (39) yang merupakan warga Pasar Ikan dan masih bertahan tinggal di lokasi perevitalisasian itu menuturkan, peristiwa terjadi saat Saefullah, Abdul Khalit, Suranta, Mohammad Andri dan rombongan Satpol PP datang ke Luar Batang.
Diketahui, kedatangan mereka untuk berdialog dengan warga.
"Mereka mendatangi Kawasan Luar Batang untuk berdialog bersama perwakilan warga terkait kelanjutan program revitalisasi kawasan Luar Batang. Warga tak terima bahkan enggan direlokasi. Maka bentrokan pun terjadi. Mereka (Lurah, Camat dan Sekcam) jadi korban pengeroyokan," tuturnya.