Sejak Era 80-an, Sate Padang Ajo Ramon Jadi Ikon
Guyuran kuah kacang mampu menggugah rasa lezat ditemani potongan-potongan lontong yang membuat kombinasi Sate Padang Ajo Ramon terasa sempurna.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa tak kenal Sate Padang Ajo Ramon yang terletak di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan?
Dibalik warung kaki lima itu pecinta kuliner panganan khas Sumatera Barat ini selalu ramai diserbu setiap harinya.
Membuka tenda sejak sore (16.00 WIB) hingga larut malam (23.00 WIB), Sate Padang Ajo Ramon selalu ludes terjual.
Tribunnews.com sempat menikmati langsung sate dengan sajian empat macam ini.
Kala itu, pramusaji menawarkan empat jenis sate antara lain sate lidah, sate jantung, sate daging, dan sate usus.
Ya, soal harga memang relatif berbeda terutama harga untuk sate lidah yang dipatok Rp 25.000 per porsinya (10 tusuk).
Guyuran kuah kacang mampu menggugah rasa lezat ditemani potongan-potongan lontong yang membuat kombinasi Sate Padang Ajo Ramon terasa sempurna.
Bagi para perantau, Sate Padang Ajo Ramon kerap dijadikan tempat untuk melepas kerinduan akan kampung halaman mereka.
Sementara warga Jakarta sudah menganggapnya kuliner ini sebagai ikon 'Sate Padang terenak'.
Berdasarkan sumber terpercaya, tempat makan ini sudah beroperasi sejak era 80-an dan keknian telah melahirkan empat cabang di DKI Jakarta.
Ramon Tanjung, tokoh di balik cerita sukses sate padang asli Pariaman, Sumatera Barat, ini meninggal dunia pada Senin (2/5/2016) pagi.
Sang pemilik Ajo Ramon itu telah berpulang, jenazah menurut info disemayamkan di rumah duka, Jalan Tegal Parang Selatan, Gg BB. Almarhum disalatkan bakda salat Asar tadi.
Nama Ajo Ramon sebagai penjual sate padang bisa dibilang legendaris.
Arti dari nama tempat makan ini, Ajo yang berarti abang, sedang Ramon yaitu nama pendiri warung.