Nenek Pedagang Jamu Itu Dipastikan Dibunuh Perampok
Kepolisian menyimpulkan, nenek Suyamti dibunuh perampok yang menggasak perhiasan miliknya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Aparat Polresta Depok bersama Polsek Sukmajaya, akhirnya memastikan bahwa Suyamti (74) pedagang jamu yang ditemukan tewas terduduk di rumahnya di Gang Masjid, RT 4/3, Cisalak, Sukmajaya, Depok, Senin (9/5/2016) sore, adalah korban perampokan.
Kepolisian menyimpulkan, nenek Suyamti dibunuh perampok yang menggasak perhiasan miliknya.
Suyamti ditemukan tewas di kamar rumahnya, Senin (9/5/2016) sore. Diduga saat itu, ia baru saja selesai salat, sebelum akhirnya perampok masuk dan membunuhnya.
Kapolsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Supriyadi mengatakan kesimpulan korban tewas akibat perampokan setelah dari penyelidikan di tempat kejadian perkara dipastikan ada barang berharga korban yang hilang.
"Yakni tiga buah cincin emas yang biasa dipakai korban, hilang. Selain itu, lemari korban sempat diacak-acak pelaku," kata Supriyadi, Selasa (10/5).
Ia menjelaskan, selama ini korban tinggal di rumah itu bersama anak keenamnya Agung Basuki serta menantunya atau istri Agung.
Saat kejadian, katanya, Suyamti seorang diri di rumah karena Agung dan istrinya bekerja.
Menurut Supriyadi hasil visum menemukan bahwa korban tewas karena kehabisan oksigen akibat mulutnya dibekap kain serbet kotak-kotak.
Saat ditemukan tewas, Suyamti masih mengenakan mukena yang melilit lehernya dan wajahnya ditutupi serbet.
"Korban tewas karena mulutnya dibekap serbet, lalu lehernya dililit mukena," kata Supriyadi.
Ia menuturkan dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian, diduga pelaku perampokan terhadap nenek 2 cucu itu, lebih dari satu orang.
"Dari anjing pelacak yang kita turunkan ke lokasi kejadian, diduga pelaku lebih dari satu," katanya.
Menurutnya pihaknya sudah memintai keterangan 4 orang saksi dalam kasus ini, yakni keluarga korban, serta tukang ojek yang biasa mengantar korban pulang, lalu warga tetangga korban yang menemukannya pertama kali.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho menuturkan pihaknya bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi pelaku perampokan yang menewaskan Suyamti ini.
"Kami bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini. Sejumlah barang bukti dalam kasus ini sudah kami amankan yakni kain serbet, selimut, dan kipas angin yang menindih kaki korban," katanya.
Sementara itu Agung Basuki (31), anak bungsu korban menuturkan saat ditemukan tewas, ibunya tidak lagi mengenakan tiga cincin emas yang biasa dipakainya.
"Yang pasti saat ditemukan meninggal sampai dimakamkan, tadi pagi, ibu saya tidak mengenakan 3 cincin emasnya, dan di kamarnya pun tidak ada cincin itu," kata Agung. (Budi Sam Law Malau)