Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kronologi Lengkap Rusuh di Dadap

Kawasan Dadap Cheng In seperti medan perang pada Selasa (10/5/2016). Pemberitahuan Surat Pernyataan Kedua (SP-2) rencana penggusuran

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Kronologi Lengkap Rusuh di Dadap
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat kepolisian bersitegang dengan warga Kampung Dadap saat terjadi bentrokan di kawasan Dadap, Tangerang, Banten, Selasa (10/5/2016). Bentrokan tersebut terjadi karena penolakan warga atas Pemberian Surat Peringatan (SP) 2 dan pemasangan stiker pembongkaran lokalisasi Dadap. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kawasan Dadap Cheng In seperti medan perang pada Selasa (10/5/2016). Pemberitahuan Surat Pernyataan Kedua (SP-2) rencana penggusuran di wilayah tersebut berakhir chaos.

Kericuhan pecah saat petugas Satpol PP hendak masuk kawasan ini. Warga sudah siaga dengan membentuk barikade menutup Jalan Perancis sebagai akses masuk ke wilayah Dadap Cheng In.

Perwakilan dari warga Dadap yakni Ijul (33) menceritakan detik-detik keributan yang mencekam pada saat itu.

"Beberapa hari lalu kami diberi surat SP-1, dari surat itu pada Selasa (10/5/2016) pemerintah layangkan SP-2," ujar Ijul saat ditemui Warta Kota di kawasan Dadap pada Rabu (11/5/2016).

Warga kompak membuat strategi pada Senin (9/5/2016) malam. Mereka melakukan aksi demo dan menentang keras terkait rencana penggusuran ini.

Pada Selasa (10/5/2016) sekitar pukul 07.00 massa sudah ramai berkumpul. Jumlahnya lebih dari 500 orang.

Warga sudah menyiapkan ban untuk dibakar di tengah Jalan Perancis. Aparat Satpol PP yang berusaha masuk pun berhasil dipukul mundur oleh warga.

BERITA REKOMENDASI

"Satpol PP pengecut, mereka tidak berani dan berlindung kepada anggota polisi sehingga menyebabkan kericuhan," ungkap Ijul.

Petugas Satpol PP tak berdaya menghadapi warga Dadap. Pada siang harinya ratusan anggota polisi datang ke lokasi dan membuat beberapa barisan.

Massa dengan polisi pun akhirnya bentrok. Kedua kubu mengalami luka - luka akibat insiden ini.

"Ricuh berlangsung begitu saja, warga kami ada lima orang luka," katanya.

Dentuman gas air mata ditembakan polisi ke arah warga. Chaos semakin menjadi - jadi.


Warga berbekal batu, botol, kayu, hingga senjata tajam tak gentar menghadapi ratusan polisi. Suasana semakin mengerikan di kawasan Dadap.

Bahkan polisi menambah personel ke lokasi guna meredam amukan warga yang semakin beringas. Jajaran Polda Metro Jaya turun langsung ke kawasan Dadap Cheng In ini.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti memimpin pasukannya di lokasi. Krishna tampil elegan berjalan kaki menuju barikade kerumunan warga.

"Pak Krishna sendirian, dilempar baru tapi tetap maju juga. Dia malah mengajak warga untuk ngobrol bareng," ucap Ijul.

Menurut warga Dadap, Krishna merupakan sosok polisi yang bijaksana. Ia pun berhasil meredam luapan emosi massa kala itu.

"Kami berbicara bareng dengan Pak Krishna, dan beliau meminta pasukannya untuk mundur tak mengepung kawasan ini. Kami juga meminta agar polisi tak terlibat dalam penggusuran di tempat kami," paparnya.

Sebelum adzan Magrib, warga pun mulai memadamkan api yang terbakar pada ban ditaruh di tengah jalan. Mereka perlahan - lahan mulai beranjak pulang ke kediamannya, dan akses jalan pun sudah bisa dilalui kembali. (Andika Panduwinata)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas