Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Tidak Dilamar Partai dan KTP Tidak Cukup, Adhyaksa Mundur dari Pilgub DKI

Adhyaksa Dault menegaskan tetap maju dalam pemilihan umum gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Sanusi
zoom-in Jika Tidak Dilamar Partai dan KTP Tidak Cukup, Adhyaksa Mundur dari Pilgub DKI
Tribunnews.com/ Yurike Budiman
Adhyaksa Dault di Halaman Masjid Jami Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (29/4/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menegaskan tetap maju dalam pemilihan umum gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Kepastian keikutsertaan dirinya akan ditentukan dua hal.

Pertama dari jalur perseorangan dan kedua diajukan partai politik.

"Saya tetap maju. KTP hari ini baru 120 ribu-an," kata Adhyaksa saat berbincang dengan wartawan di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Adhyaksa mengatakan dukungan warga melalui pengumpulan KTP memang lumayan deras.

Namun, kata dia, kepastian dia mengumumkan dirinya secara resmi dari jalur perseorangan akan ditentukan apabila pengumpulan KTP sudah 200 ribu.

"Saya dalam waktu dekat ini akan segera mengumumkan. Target saya 200 ribu KTP terkumpul kita umumkan. Jangan sampai kita umumkan tapi nggak kumpul KTP kan malu-maluin aja ya kan," kata dia.

Berita Rekomendasi

Terkait dukungan dari partai, Adhyaksa mengatakan sejauh ini belum ada lirikan partai politik.

Dia mengaku hanya pernah mendapatkan formulir pendaftaran bakal calon gubernur dari Partai Demokrat.

Formulir tersebut dikirim ke rumahnya. Akan tetapi, Adhyaksa tidak mengirimkan kembali formulir tersebut karena kemudian pergi ke Belanda. Saat tiba di tanah air, waktu pendaftaran telah habis.

Untuk itu, Adhyaksya mengatakan tidak akan memaksanakan dirinya maju pada Pilgub DKI jakarta.

Apabila memang tidak mencukupi, Adhyaksa mengaku legowo mundur.

"Saya rasional kalau saya tidak ada partai yang melamar lalu KTP juga tidak terkumpul lalu elektabilitas juga tidak ada, buat apa saya paksakan. Tapi kalau lihat KTP nanti meningkat lalu elektabilitas oke saya fight. Karena saya melihat sebelum melompat," tukas pria berkumis itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas