Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Astaga!' Warga Terkejut dengan Kondisi Sungai di Belakang Gedung LTC Glodok

Atik, warga Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, yang tinggal di dekat bantaran sungai, menuturkan, pemandangan tersebut memang sangat jarang dijumpai.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in 'Astaga!' Warga Terkejut dengan Kondisi Sungai di Belakang Gedung LTC Glodok
KOMPAS.com
Senin (16/5/2016), puluhan anak-anak bermain di bantaran anak Sungai Ciliwung, jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, Jakarta Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Bantaran anak Sungai Ciliwung yang tepat berada di belakang Gedung Lindeteves Trade Centre (LTC) Glodok, Jakarta Barat, tampak lebih jernih dibanding sungai lainnya di Ibu Kota.

Berbagai kegiatan pun dilakukan di sungai tersebut, seperti memancing, mandi, atau hanya duduk diam di pinggir bantaran sungai sambil melihat anak-anak melompat ke sana kemari menikmati segarnya aliran sungai.

Atik, warga Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, yang tinggal di dekat bantaran sungai, menuturkan, pemandangan tersebut memang sangat jarang dijumpai.

Bahkan, Atik yang sudah belasan tahun tinggal di daerah tersebut menyebut hal ini sebagai pemandangan yang langka.

Dirinya mengatakan, anak Sungai Ciliwung ini bersih karena petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI hampir setiap minggu melakukan pembersihan.

"Ya jelas bersih karena sering dibersihkan sama petugas, Mas, makanya jernih begitu," ujar Atik kepada Kompas.com, Senin (16/5/2016).

Atik mengatakan, dulunya bantaran anak Sungai Ciliwung ini sangat kotor, berbau, dan dangkal.

Berita Rekomendasi

Warnanya kehitam-hitaman karena banyak sampah yang menumpuk di dasar sungai akibat warga yang membuang sampah sembarangan.

Selain karena peraturan yang ketat, salah satunya berupa sanksi bagi warga yang membuang sampah di sungai, Atik menyebut, saat ini sudah sangat jarang warga yang membuang sampah ke sungai.

"Ya ada saja warga yang bandel, tetapi sudah jarang, Mas. Ada petugas yang sering fotoin kalo ada warga yang buang sampah di sungai. Nanti tiba-tiba aja ada surat denda dari kelurahan berapa puluh ribu gitu, makanya udah jarang yang buang sampah di sini," ujar Atik.

Namun, untuk membersihkan sungai tersebut, baik Atik maupun warga lain tak pernah ikut serta bergotong royong membersihkan sampah.

Warga mengaku hanya memanfaatkan petugas PPSU untuk membersihkan sampah di bantaran sungai.

"Kan udah ada petugasnya. Kalau kami ya lihat-lihat saja, Mas," ujar Atik.

Atik juga menyebut, penyebab lainnya adalah pembokaran warung-warung di pinggiran sungai sehingga tidak ada lagi sampah jajanan yang dibuang di sana.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas