Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudin Kesehatan Jakarta Timur Selidiki Kasus Bayi yang Meninggal Usai Imunisasi

Bayi tersebut meninggal setelah mengalami demam tinggi usai menjalani imunisasi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sudin Kesehatan Jakarta Timur Selidiki Kasus Bayi yang Meninggal Usai Imunisasi
Wartakota
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur sedang menyelidiki data riwayat kesehatan seorang bayi bernama Rasqa Alkholifi Pamudhi (5 bulan).

Bayi tersebut meninggal setelah mengalami demam tinggi usai menjalani imunisasi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

"Saya sedang minta riwayat penyakit korban ke puskesmas. Sekarang masih dicari," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Setiawan, Rabu (18/5/2016).

Agung Pamudji (27), ayah Rasqa mengatakan, ia membawa anaknya pada Rabu (11/5/2016) ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo untuk imunisasi DPT 3.

Usai diimunisasi hari pertama dan kedua, Rasqa mengalami demam tinggi hingga 38 derajat.

"Karena demam tinggi maka kami bawa ke klinik umum. Disarankan harus cek darah di tempat berobat awal di puskesmas," ucapnya.

Dokter di klinik umum tidak berani mengecek darah karena dari awal tidak mendiagnosa penyakitnya.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian Agung kembali membawa anaknya ke UGD Puskesmas Pasar Rebo pada hari Minggu (15/5/2016) pukul 20.00.

Sayangnya, dokter puskesmas tidak mau memeriksa darah korban. Padahal Agung sudah berulangkali meminta agar dilakukan cek darah anaknya.

"Dokter puskesmas hanya memberikan obat antibiotik dan menganjurkan meminum obat penurun demam jenis Sanmol di rumah," imbuh Agung.

Usai meminum obat, demam Rasqa mulai sedikit turun. Namun Rabu (18/5/2016) pagi sekitar pukul 06.00, Rasqa kembali demam tinggi dan mengalami sesak nafas.

Kemudian saat dibawa ke RS Harapan Bunda, nyawanya tidak tertolong.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Pasar Rebo, namun saat diminta untuk autopsi jenazah ke RS Polri Kramat Jati, ibu Rasqa, Ajeng Sri Septiyani (29) menolaknya. Akhirnya, laporan pun dicabut dari polisi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas