Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Tengah Arus Proxy War

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi DKI Jakarta bersama Kodam Jaya menggelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Tengah Arus Proxy War
NET

Laporan wartawan Warta Kota, Gede Moenanto

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi DKI Jakarta bersama Kodam Jaya menggelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dengan Thema: “Meningkatkan Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI“.

Acara dilaksanakan Minggu (29/5/2016) kemarin di Aula Serba Guna DPP LDII Jalan Tentara Pelajar No.28 Patal Senayan Jakarta, diikuti oleh 150 peserta dari unsur kepengurusan LDII tingkat DPD se-Jakarta, kepulauan seribu dan beberapa utusan dari ormas lain.

Hadir sebagai narasumber dan sekaligus membuka secara resmi sarasehan pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara kerjasama antara LDII DPW Provinsi DKI Jakarta dengan Kodam Jaya adalah Kolonel Arm. Budi Suharto, yang mewakili Pangdam Jaya.

"Saya sangat bangga dengan LDII, sarasehan hari ini mengangkat thema NKRI harga mati," ungkap Budi Suharto kepada peserta, sembari menyampaikan salam dari Panglima Kodam Jaya.

Dalam kesempatan ini, Budi mamaparkan persoalan proxy war yang melanda, khususnya dialami di Indonesia.

"Proxy war adalah perang dengan menggunakan tangan ketiga, tanpa disadari, perang asimetris terjadi," katanya.

Berita Rekomendasi

Di usianya yang sudah menjelang 71 tahun, Indonesia telah sekian kali mengalami proses pergantian kepemimpinan.

Namun, persoalan nasionalisme dan kebangsaan masih menjadi problematika hingga saat ini.

Terkait situasi itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memandang sangat perlu untuk menyelenggarakan suatu kegiatan yang bisa ‘membakar’ semangat nasionalisme dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.

"Mengapa LDII harus ikut berperan serta dan memandang bahwa NKRI serta empat konsensus itu harus dibela dan dipertahankan dan menjadi harga mati, padahal LDII adalah Lembaga Dakwah?" tanyanya.

"Jawabannya adalah, karena di Indonesia, mengamalkan rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam tidak dipersoalkan, sehingga umat Islam bisa beribadah sesuai dengan ajarannya, itu antara lain alasannya," kata Teddy Suratmadji, ketua DPW LDII Provinsi DKI Jakarta.

Teddy mengatakan bahwa Proxywar adalah situasi yang sedang berlangsung di dunia ini, dan Globalisasi memang merupakan keniscayaan.

Dan tidak dapat dihindari serta sangat berpengaruh pada aktivitas kebangsaan, karenanya, perlu disikapi secara arif dan bijaksana.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas