Ahok: Kalau Mau Tangkap Saya, Kenapa Bikin Macet Orang Jakarta?
Kata Ahok, mereka yang berseberangan dengan dirinya jangan melakukan aksi yang merugikan masyarakat banyak.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara perihal gerakan unjuk rasa yang mengusung tema 'Panggung Rakyat Tangkap Ahok' di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, mereka yang berseberangan dengan dirinya jangan melakukan aksi yang merugikan masyarakat banyak.
Ahok mengatakan masih ada cara lain yang bisa dilakukan apabila ingin menurunkannya sebagai orang nomor satu di ibukota.
"Kalau cuma mau tangkap saya, kenapa mesti bikin macet orang Jakarta. Lu doa aja sambil jungkir balik, puasa 40 hari 40 malam," katanya dengan nada tinggi, usai meresmikan RPTRA Utakara Beriman, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016).
Ahok mengatakan masyarakat tidak boleh seenaknya saja apabila ingin mengeluarkan aspirasinya dengan cara berdemo.
Pasalnya Pemprov DKI sudah menyediakan tiga tempat di Jakarta untuk melakukan demo yakni Parkir Timur Senayan, Alun-Alun Demokrasi DPR/MPR RI dan Silang Selatan Monas.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 228 Tahun 2015 tentang pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum pada ruang terbuka.
"Tempat, kamu pasang satu band itu jadinya malah bikin Kuningan jadi macet," ungkapnya.
Seperti diketahui sedianya Ahmad Dhani dan kawan-kawan melakukan gerakan unjuk rasa dengan mengusung tema 'Panggung Rakyat Tanggkap Ahok', di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/6) kemarin.
Namun sebelum acara tersebut digelar, truk sound system, sebuah mobil dan lima orang kru yang disebut-sebut sebagai staf Ahmad Dhani, ditahan polisi pada Kamis (2/6) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Polisi tidak mengizinkan penggunaan truk tersebut karena dianggap membuat kemacetan.
Penulis: Junianto Hamonangan