Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teguh Santosa Bertemu Benny Mokalu: Pertemuan Phinisi Sepakat Pilkada DKI Harus Damai

Mereka juga satu kata bahwa kampanye hitam tidak boleh dilakukan apalagi yang berlandaskan suku, agama ataupun ras harus dihindari.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Teguh Santosa Bertemu Benny Mokalu: Pertemuan Phinisi Sepakat Pilkada DKI Harus Damai
ISTIMEWA
Bacagub DKI Jakarta, Teguh Santosa (batik cokelat) berjabat tangan ala komando dengan bacawagub Irjen Pol AJ Benny Mokalu dalam pertemuan di Restoran Phinisi, Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat siang (3/6). Keduanya membicarakan proses pilkada dan membagi visi yang mereka usung dalam pilkada. Pertemuan dihadiri Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), AM Putut Prabantoro (paling kiri). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Teguh Santosa bertemu dengan bakal calon wakil gubernur Irjen Pol AJ Benny Mokalu di Restoran Phinisi, Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat siang (3/6/2016).

Pertemuan Dilatarbelakangi persahabatan yang sudah terjalin saat sama-sama bergiat di Badan Kordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla RI).

Dalam pertemuan yang sangat cair itu, keduanya sepakat, Pilkada DKI Jakarta 2017 harus berjalan damai serta mengedepankan cara-cara yang bersih, elegan, dan menolak kampanye hitam yang mengundang rasa permusuhan apalagi yang dilandasi ego kesukuan, agama ataupun ras.

Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putut Prabantoro.

Saat persahabatan kedua tokoh itu terjalin, Putut Prabantoro menjabat sebagai Konsultan Komunikasi Publik Bakorkamla RI, yang saat ini bernama Bakamla RI.

Pada tahun 2009 – 2011, Irjen Pol AJ Benny Mokalu menjabat sebagai Kapusiapjak (Kepala Pusat Penyiapan Kebijakan) Bakorkamla RI dan sementara Teguh Santosa dalam posisinya sebagai wartawan senior dan pemred RMOL sering membantu peliputan kegiatan badan koordinasi tersebut.

Bahkan, keduanya seringkali berada satu pesawat militer dalam kunjungan kegiatan Bakorkamla keliling Indonesia Timur dan Tengah.

“Saya kira pertemuan di Bakorkamla dan di restauran Phinisi sekarang ini bukanlah suatu yang kebetulan. Yang di atas telah mengatur semuanya dalam garis tangan masing-masing. Kita bersama-sama bertugas dalam profesi masing-masing di Bakorkamla dan karena persahabatan inilah kami bertemu di sini dalam posisi masing-masing,” ujar Benny Mokalu, yang mantan Kapolda Bali dan Bengkulu ini.

Sementara menurut Teguh Santosa, mereka berdua memiliki satu pengalaman berharga dalam hidup saat bertugas di Bakorkamla. Karena pengalaman hidup yang istimewa itulah, persahabatan itu tidak pernah terlupakan.

Ketua Pelaksana Hari Pers Nasional (HPN) 2016 ini menjelaskan, saat sekolah program S2 di Hawaii, AS, laut memang mempengaruhi dan membentuk cara pandangnya yang baru terhadap laut Indonesia.

“Orang Indonesia hanya melihat wilayah Pasifik sebagai laut dan pulau-pulau yang ada di situ tidak pernah tebaca atau menjadi perhatian. Namun ketika saya bersekolah di Hawaii, saya baru tahu bahwa Pacifik merupakan wilayah yang diperebutkan negara besar termasuk AS, Jepang, China dll. Dari Laut Pacifik itulah, pertempuran besar dunia berawal,” ujar Wakil Rektor Universitas Bung Karno itu.

Keduanya mengakui bahwa laut dan Bakorkamla, saat Kalakharnya (Kepala Pelaksana Harian) dijabat oleh Laksdya TNI Y Didik Heru Purnomo, memang menyatukan persahabatan di antara mereka.

Bahkan pengalaman hidup seperti yang dituturkan oleh Teguh Santosa, diakui oleh Benny Mokalu menjadi ikatan persahabat yang mendorong pertemuan mereka di Restoran Phinisi.

Berita Rekomendasi

Diakui oleh mereka berdua saat di Bakorkamla mereka benar-benar melihat laut sebagai latar depan wilayah Indonesia, yang sangat strategis ini.

Terkait dengan Pilkada DKI Jakarta 2016, keduanya sepakat harus dilaksanakan dengan damai.

Mereka juga satu kata bahwa kampanye hitam tidak boleh dilakukan apalagi yang berlandaskan suku, agama ataupun ras harus dihindari.

“Kita semua harus mengakui dan memuji keberhasilan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam merealisasikan program-programnya. Namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan untuk menyelesaikannya dibutuhkan duet yang solid dan harmonis,” ujar Benny Mokalu, yang membawa slogan “Jakarta Yang Menyanyi dan Menari”, sebagai bukti bahwa Jakarta untuk semua dan aman bagi seluruh warganya termasuk warga pendatang dan warga asing.

Sementara bagi Teguh, yang juga dosen UIN Syarif Hidayattulah ini, mindset warga Jakarta harus diubah dan menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan.

“Cara pandang Jakarta dan warganya harus diubah. Pariwisata, sebagai salah satu perhatian, harus menjadi lokomotif pembangunan dan itu membutuhkan banyak kerja keras dan terobosan. Sektor pariwisata adalah instrumen yang pas untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jakarta. Harus terjadi multiplier effect dalam industri pariwisata,” ujar Teguh yang mengusung program 24 JAM – Jakarta Adil dan Manusiawi.

Pencalonan Teguh sebagai bacagub DKI Jakarta mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan termasuk Menko Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Walikota Bandung Ridwal Kamil, Tokoh Pergerakan Hariman Siregar dan bahkan dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas