Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Pengemis dan Manusia Gerobak Manfaatkan Bulan Ramadan demi Keuntungan Pribadi

Bulan Ramadan adalah bulan bersedekah, tetapi ajakan untuk berbuat baik tersebut rupanya banyak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dalam mencari untung

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saat Pengemis dan Manusia Gerobak Manfaatkan Bulan Ramadan demi Keuntungan Pribadi
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Ilustrasi Manusia gerobak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan sebagian kalangan menyalahgunakan momentum bulan puasa untuk mengemis seperti dilakukan komplotan manusia gerobak dan pengemis.

Bulan Ramadan adalah bulan bersedekah, tetapi ajakan untuk berbuat baik tersebut rupanya banyak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dalam mencari keuntungan.

Masalahnya, bukan hanya banyak ditemukan pengemis ataupun manusia gerobak, sejumlah spanduk milik lembaga zakat fiktif pun kini mulai bermunculan.

Temuan tersebut seperti pada pengamanan sepasang suami istri, Safirudin (29) dan Santi Anggraini (34) sepasang pengemis oleh petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.

Mereka ditemukan di sekitar Pasar Rawasari Jalan Rawasari Selatan, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (12/6/2016) siang.

Pengamanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tersebut diungkapkan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susanna Budi Susilowati berdasarkan laporan masyarakat terkait kehadiran keduanya di sekitar pasar tradisional yang dikenal juga bernama Rawa kerbau itu sejak beberapa hari lalu.

Laporan tersebut pun ditindaklanjuti dengan pengawasan sejak beberapa hari lalu.

Berita Rekomendasi

Dalam pengamatan, diketahui bila sang istri yakni, Santi Anggraini bertugas mencari sedekah dengan cara berkeliling pasar, sedangkan suaminya, Safirudin bertugas mengawasi apabila ada petugas P3S ataupun Satpol PP di sekitar lokasi.

Hal tersebut rupanya menjadi alasan mengapa keduanya sulit dijangkau petugas.

Karena itu, lanjutnya, dirinya menginstruksikan kepada sejumlah petugas P3S untuk melepas seragam untuk menggunakan pakaian bebas.

"Mereka akhirnya tidak bisa berkilah waktu petugas menangkap basah sang istri sedang mengemis. Pada waktu bersamaan, petugas juga mengamankan sang suami yang sedang mengawasi tidak jauh dari lokasi berikut uang hasil mengemis sebesar Rp 588.500," ungkapnya kepada Warta Kota, Minggu (12/6).

Seusai diamankan petugas, kedua PMKS itu kemudian dibawa ke Kecamatan Cempaka Putih untuk menjalani pemeriksaan.

Keduanya diungkapkannya mengaku bila aksi yang dijalani mereka itu baru dilakukan beberapa kali lantaran terdesak kebutuhan hidup, terlebih sang istri juga diketahui tengah hamil dengan usia kandungan delapan bulan.

"Mereka mengaku baru mengemis beberapa kali selama dua bulan ini di wilayah Cempaka Putih mulai dari pagi sampai siang. Mereka juga akui kalau mengemis itu tidak baik, tapi karena terdesak ekonomi dan istrinya sedang hamil, terpaksa keduanya mengemis," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas