Jakarta Kesulitan Berantas Ratusan Terminal Bayangan
Pembahasannya mengenai kesiapan Jakarta menghadapi mudik.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah terminal bayangan yang ada di Jakarta lebih dari 150.
Keberadaannya dinilai menambah kesemrawutan lalu lintas di Ibu Kota.
Digelar rapat antara Dinas Perhubungan dan Transportasi dan DPRD DKI Jakarta.
Pembahasannya mengenai kesiapan Jakarta menghadapi mudik.
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi Pembangunan Syarifuddin menyatakan, masih banyak terminal bayangan yang dilindungi oleh aparat-apart.
"Banyak dibackingi oleh aparat-aparat. Mereka semacam disponsori. Sikat saja sudah," ujar Syarifuddin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Kadishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengakui, terminal bayangan yang ada di Jakarta berjumlah hingga ratusan.
"Awalnya, saya kira puluhan, ternyata ratusan. Di Jakarta Timur itu hampir 20, itu yang kelihatan, ada di Pinang Ranti, Cililitan, Pangkalan Jati, dan Cakung Barat," kata Andri.
Andri mengatakan, pihaknya memang kewalahan untuk mengatasi adanya terminal bayangan di Jakarta.
Namun, penertiban terus dilakukan. Pasalnya, bila tidak, penumpang tidak akan naik melalui terminal utama.
"Waktu mepet (lebaran). Kita cari yang gede-gede dulu deh," kata Andri.
Dishubtrans DKI Jakarta akan bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk menertibkan keberadaan terminal bayangan.
Pantauan Tribunnews.com, di beberapa titik memang masih terdapat terminal bayangan.
Satu di antaranya di sepanjang Jalan Raya Pasar Jumat, Kebayoran Lama, yang dikeluhkan masyarakat karena menambah kemacetan.
Menurut warga setempat, ada empat titik terminal bayangan bus Antar Kota Antar Provinsi di sekitar Pasar Jumat.
Keberadaan terminal bayangan ini membuat kawasan di sekitarnya macet setiap hari. Terutama karena bus mengetem di pinggir jalan.