Polisi Buru Mandor Gedung Heaven yang Roboh
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Daniel Bolly mengatakan soal informasi kegunaan bangunan penyidik akan memeriksa mandor.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polsek Penjaringan kini melakukan mencarian pada mandor gedung Heaven di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara yang roboh pada Sabtu (18/6/2016) tadi.
Akibat robohnya gedung tersebut, lima pekerja menjadi korban. Dua tewas dan tiga lainnya selamat namun menderita luka di beberapa bagian tubuh.
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Daniel Bolly mengatakan soal informasi kegunaan bangunan penyidik akan memeriksa mandor.
Namun pasce kejadian, mandor yang memerintahkan pelaksana proyek untuk memotong bangunan malah kabur.
Diduga proses pemotongan bangunan dilakukan tanpa koordinasi dan pengecekan sehingga para pekerja di lantai tiga dan empat menjadi korban tertimpa reruntuhan.
"Mandornya masih dicari dan belum ditemukan. Kapolsek dan anggota masih terus mencari mandor itu untuk diperiksa," terang Bolly.
Mantan Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini melanjutkan saat ini lokasi kejadian sudah dipasang Police Line dan tidak sembarangan orang bisa masuk ke areal itu.
Untuk kepentingan penyelidikan, Reskrim Polsek Penjaringan telah memeriksa beberapa saksi diantaranya security, warga, sesama pekerja bangunan dan seorang pelaksana proyek.
Untuk diketahui, kejadian bermula saat lima korban yakni Hadi, Mimis, Yanto, Deden dan Herman sedang membongkar gedung tersebut. Tiba-tiba saja saat proses pembongkaran, gedung roboh dan menimpa korban.
Beruntung tiga korban yakni Hadi, Mimis dan Yanto berhasil selamat dari reruntuhan gedung dan mengalami luka lecet di wajah serta mendapat perawatan di RS Atmajaya.
Sedangkan dua korban lagi, Herman dan Deden yang dievakuasi terakhir meninggal dunia. Jenazah Herman berada di RSCM, sedangkan jenazah Deden di RS Pluit.