Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali curhat di depan pendukungnya.

Hal itu diungkapkannya saat merayakan terkumpulnya 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga DKI Jakarta di markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016).

Curhatnya kali ini, mengenai adanya pihak yang hendak mempersulit pasangan calon yang maju melalui jalur perseorangan.

Persoalan itu yang kemudian digugat Teman Ahok ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (17/6/2016).

"Sekarang setelah kita ajukan ke MK, memang saya hitung berbahaya, tapi kalau tidak ada Partai Politik yang mendengar suara rakyat Jakarta, mendukung Teman Ahok, saya akan pilih tidak usah ikut (Pilkada), tidak apa-apa," ucap Ahok.

Setidaknya, kata Ahok, sekumpulan relawannya bisa menunjukan kritik secara moral kepada Partai Politik yang tidak mendengarkan keluh kesah 1 juta warga Jakarta.

Terutama mengenai gugatan Teman Ahok ke MK.

Ahok bersyukur bisa melihat 1 juta suara terkumpul.

"Kita lakukan proses verifikasi apa tidak? Kalau partai 1 bulan kemudian batal mengusung saya, kita selesai," ucapnya.

Bila hasil verifikasi menyatakan dukungan 1 juta KTP tidak memadai, Ahok mengaku dirinya rela tidak dipilih.

Dikatakannya politik itu panjang dan 2019 pun sudah persiapan Pemilu lagi.

"1 juta ini proses reformasi, menyadarkan kita semua bahwa rakyat betul-betul berkuasa atas negara ini. Saya mau ucapkan makasih semua," kata Ahok.