Polisi Imbau Masyarakat Tidak Buat Kartu Kredit di Mal
Menurut Roberto, tautan tersebut bisa saja digunakan oleh para penjahat di dunia maya untuk meretas data diri si pengguna.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengimbau agar masyarakat tidak membuat kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan atau di tempat selain bank.
Imbauan itu diberikan untuk mencegah terjadinya penipuan atau pembobolan kartu kredit yang dapat merugikan nasabah.
"Jangan membuat kartu kredit di konter yang berada di mal. Jika ingin membuat kartu kredit, langsung mendatangi bank yang bersangkutan agar lebih aman," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/6/2016).
Selain mengimbau masyarakat, Fadil juga meminta pihak bank agar lebih memperketat proses penyeleksian tenaga marketing.
Hal itu untuk meminimalisasi oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan sepihak, seperti kasus pembobolan kartu kredit para nasabah.
"Kami juga mengimbau para perbankan agar lebih waspada dalam merekrut karyawan outsourcing," ucapnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menyarankan agar masyarakat tidak asal membuka tautan yang muncul saat tengah menggunakan internet.
Menurut Roberto, tautan tersebut bisa saja digunakan oleh para penjahat di dunia maya untuk meretas data diri si pengguna.
"Think before click, transaksi e-commerce harus berhati-hati. Apabila ada suatu tawaran yang tidak masuk akal, jangan langsung diklik atau diunduh," ujarnya.
Sebelumnya, personel Subdit IV Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku pembobol kartu kredit. Ketiganya telah menipu ribuan korbannya sejak tahun 2014.
Adapun keempat pelaku tersebut berinisial GS, A, AH, dan PSS. Keempat orang tersebut adalah pelaku pembobol kartu kredit nasabah dari berbagai bank swasta.
Para pelaku membagi perannya menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama bertugas mencuri data nasabah, tugas itu dilakukan oleh A dan AH yang merupakan pegawai kontrak sebuah bank.
Mereka mudah mempunyai data calon korban lantaran bekerja di bagian marketing pembuatan kartu kredit sebuah bank dengan menawarkan jasanya di pusat perbelanjaan di Jakarta.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.