Teman Ahok Bantah Keluarkan Dana Hingga Rp 12 Miliar Untuk Kumpulkan KTP
Teman Ahok membantah mengeluarkan dana hingga Rp 12 miliar atau lebih dari Rp 5 miliar seperti yang dituduhkan Paulus Cs.
Penulis: Adi Suhendi
Selain itu, tidak semua posko juga diberikan, karena mereka ada yang punya printer dan laptop sendiri, dan menolak HP karena HP yang kita berikan tidak lebih baik dari punya mereka.
"Spanduk Posko, semua bukti ada, dan tidak 500 buah, kami tidak tahu dari mana perkalian mereka dapat," katanya.
Pengadaan seragam pun berasal dari donasi dalam bentuk barang, kecuali ada dalam bentuk susulan.
Dengan penjelasan tersebut, Teman Ahok melihat dari item-item keuangan yang Paulus sebut dalam keuangan tersebut dipastikan karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok dan menghilangkan harga satu juta KTP yang sudah terkumpul.
"Bisa juga ini merupakan pancingan untuk Teman Ahok mengeluarkan detail laporan keuangan untuk menjadi celah serangan berikutnya," katanya.
Amalia mengakui Teman Ahok belum mengeluarkan laporan keuangan untuk 2016.
Tahun 2016, Teman Ahok sangat fokus mengumpulkan KTP karena ada pengumpulan ulang.
"Teman Ahok tetap menjunjung transparansi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan lengkap nanti akan kami berikan saat kami mendaftarkan Ahok-Heru sebagai calon independen. Semua akan dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Mantan anggota Teman Ahok membeberkan sejumlah kecurangan yang dilakukan relawan pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju lewat jalan perseorangan.
Mereka juga membantah pernyataan Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, bahwa pengeluaran untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekira Rp 2,5 miliar.
"Kalau Teman Ahok katakan bahwa pengeluaran mereka untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekitar Rp 2,5 miliar atau Rp 5 miliar maka kami sampaikan bahwa itu tidak benar," kata Paulus Romindo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Paulus, mengatakan dari uang yang harus dibayar untuk menggaji para PJ yang menumpulkan KTP dibayar sebesar Rp 500 ribu jika mendapat 140 KTP atau Rp 2 juta per minggunya.
Total PJ ada 153 orang, sehingga total pengeluaran Teman Ahok sebesar Rp 76.500.000 per minggu-nya atau Rp 306.000.000 per bulan.
"Kalau mencapai target 560 KTP maka kami diberi bonus Rp 500 ribu," katanya.
Sementara bagi Koordinator Posko (Korpos), sambung Paulus, dibayar Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per bulan.
Jumlah Korpos ada sekira 40 orang yang tersebar di 40 kecamatan.
Selain honor yang diterima, relawan Ahok juga mendapat honor jika membagikan koran-koran Teman Ahok.
"Untuk setiap kali pembagian koran kami dibayar Rp 350 ribu. Sampai saat ini kami sudah dua kali membagikan koran," katanya.