Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman Ahok Bantah Keluarkan Dana Hingga Rp 12 Miliar Untuk Kumpulkan KTP

Teman Ahok membantah mengeluarkan dana hingga Rp 12 miliar atau lebih dari Rp 5 miliar seperti yang dituduhkan Paulus Cs.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Teman Ahok Bantah Keluarkan Dana Hingga Rp 12 Miliar Untuk Kumpulkan KTP
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Satu dari lima pendiri Relawan Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas (tengah) di kantornya,Pejaten, Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.CPM, JAKARTA - Teman Ahok membantah mengeluarkan dana hingga Rp 12 miliar atau lebih dari Rp 5 miliar seperti yang dituduhkan Paulus Cs.

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, melalui keterangan persnya yang diunggah dalam website temanahok.com mengatakan bila tuduhan tersebut merupakan fitnah yang lucu.

"Dari informasi yang kami terima ini bahkan dibuatkan oleh perkiraan Ormas yang mempolitisasi mereka," kata Amalia, Rabu (22/6/2016).

Dijelaskannnya, honor Penanggung Jawab (PJ) Posko tidak bisa dikalikan 153 untuk tiap bulannya seperti yang dituduhkan.

Setiap bulan jumlah posko tidak selalu 153 dan tidak semuanya juga aktif pada bulan yang sama.

"Bahkan ada waktu seperti Agustus dan September 2015 yang jumlah posko aktif hanya 15 dan 35 Posko," katanya.

Selain itu, kata Amalia, tidak semua PJ Posko orang yang butuh uang seperti Paulus cs.

Berita Rekomendasi

"Ada juga yang tidak mau menerima dana operasional, karena akhirnya ada uang untuk operasional sendiri," imbuhnya.

Kemudian untuk bonor koordinator Posko, tidak semuanya mendapat honor, tapi bagi mereka saja yang membutuhkan uang.

"Bahkan Koordinator Posko adalah orang yang mapan, kebanyakan hanya minta dibiayai jika mengumpulkan para PJ Posko untuk biaya makan dan meeting," katanya.

Begitu juga dalam distribusi dan biaya cetak koran Teman Ahok.

Kata dia, pencetakan koran semuanya ditanggung donatur yang mempunyai percetakan.

Teman Ahok, kata dia, hanya terima bersih dalam bentuk Koran jadi, sehingga tidak ada aliran dana.

Begitu juga dengan pengadaan Printer, HP, dan Laptpop sebagian dibeli dan sebagian pinjaman.

Selain itu, tidak semua posko juga diberikan, karena mereka ada yang punya printer dan laptop sendiri, dan menolak HP karena HP yang kita berikan tidak lebih baik dari punya mereka.

"Spanduk Posko, semua bukti ada, dan tidak 500 buah, kami tidak tahu dari mana perkalian mereka dapat," katanya.

Pengadaan seragam pun berasal dari donasi dalam bentuk barang, kecuali ada dalam bentuk susulan.

Dengan penjelasan tersebut, Teman Ahok melihat dari item-item keuangan yang Paulus sebut dalam keuangan tersebut dipastikan karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok dan menghilangkan harga satu juta KTP yang sudah terkumpul.

"Bisa juga ini merupakan pancingan untuk Teman Ahok mengeluarkan detail laporan keuangan untuk menjadi celah serangan berikutnya," katanya.

Amalia mengakui Teman Ahok belum mengeluarkan laporan keuangan untuk 2016.

Tahun 2016, Teman Ahok sangat fokus mengumpulkan KTP karena ada pengumpulan ulang.

"Teman Ahok tetap menjunjung transparansi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan lengkap nanti akan kami berikan saat kami mendaftarkan Ahok-Heru sebagai calon independen. Semua akan dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Mantan anggota Teman Ahok membeberkan sejumlah kecurangan yang dilakukan relawan pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju lewat jalan perseorangan.

Mereka juga membantah pernyataan Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, bahwa pengeluaran untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekira Rp 2,5 miliar.

"Kalau Teman Ahok katakan bahwa pengeluaran mereka untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekitar Rp 2,5 miliar atau Rp 5 miliar maka kami sampaikan bahwa itu tidak benar," kata Paulus Romindo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Paulus, mengatakan dari uang yang harus dibayar untuk menggaji para PJ yang menumpulkan KTP dibayar sebesar Rp 500 ribu jika mendapat 140 KTP atau Rp 2 juta per minggunya.

Total PJ ada 153 orang, sehingga total pengeluaran Teman Ahok sebesar Rp 76.500.000 per minggu-nya atau Rp 306.000.000 per bulan.

"Kalau mencapai target 560 KTP maka kami diberi bonus Rp 500 ribu," katanya.

Sementara bagi Koordinator Posko (Korpos), sambung Paulus, dibayar Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per bulan.

Jumlah Korpos ada sekira 40 orang yang tersebar di 40 kecamatan.

Selain honor yang diterima, relawan Ahok juga mendapat honor jika membagikan koran-koran Teman Ahok.

"Untuk setiap kali pembagian koran kami dibayar Rp 350 ribu. Sampai saat ini kami sudah dua kali membagikan koran," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas