Menteri PPPA Tahan Tangis usai Bertemu Anak Pembunuh Ayah dan Nenek di Polres: Dia Anak Baik
Namun, saat disinggung mengenai hasil pembicaraanya dengan MAS, Arifah tampak diam dan menahan tangis.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menahan tangis usai bertemu dan berbincang dengan MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Adapun Arifah menemui MAS yang saat ini ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Selatan.
Pertemuan antara Arifah dan MAS itu digelar secara tertutup dan berlangsung kurang lebih selama satu jam.
Terkait hal ini, Arifah mengaku sedih pasca-bertemu dengan MAS yang saat ini mendekam di sel rutan pasca-tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya.
Namun, saat disinggung mengenai hasil pembicaraanya dengan MAS, Arifah tampak diam dan menahan tangis.
"Tadi kami memang bertemu dengan ananda A (MAS). Ya pasti sedih ya, karena anak baik, anak baik. Jangan ditanya itu deh," kata Arifah sambil menahan tangis dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Baca juga: Polisi Tak Percaya Begitu Saja MAS Bunuh Ayah dan Nenek karena Bisikan Gaib: Orang Bisa Berasumsi
Berdasarkan hasil pengamatannya, Arifah menilai MAS merupakan sosok pribadi yang baik.
Hanya saja dirinya belum bisa memastikan apa yang menjadi pemicu MAS sampai tega membunuh ayah dan neneknya bahkan melukai ibu kandungnya sendiri.
"Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik, sangat baik kalau menurut saya. Cuma kita belum tau kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini," kata dia.
Dari hasil pertemuan tersebut, Arifah juga menghimbau agar semua pihak, termasuk para orang tua menjadikan kejadian tersebut sebagai momen introspeksi diri.
Seba,b menurut dia keterbukaan hingga komunikasi harus menjadi prioritas dalam pola pengasuhan di keluarga.
"Kita tunggu saja ya mudah-mudahan ini sebagai momen introspeksi kita semua. Saya juga jadi belajar 'oh ternyata kita punya anak ini juga tidak semudah yang dibayangkan'," sebutnya.
"Jadi keterbukaan, komunikasi itu menjadi prioritas pengasuhan pola asuh di keluarga. Saya agak berat menyampaikannya, ya gitu saja," sambung Arifah terbata-bata.
Baca juga: KPAI Minta Identitas Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilindungi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.