Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TPST Bantar Gebang Ditutup, Sampah Mulai Menggunung di Pasar Minggu

Tumpukan sampah sangat terlihat di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Pasar Minggu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in TPST Bantar Gebang Ditutup, Sampah Mulai Menggunung di Pasar Minggu
Warta Kota
Terlihat delapan truk sampah masih menunggu kepastian kabar untuk dapat mengangkut sampah yang sudah menumpuk di TPS Pasar Minggu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh sampah di Jakarta kembali mencuat.

Ini karena truk pengangkut sampah dari Jakarta tidak bisa membuang sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Akibatnya membuat sampah menggunung di wilayah Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2016).

Para supir truk sampah dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan pun enggan untuk mengantarkan sampah ke Bantar Gebang.

Tumpukan sampah sangat terlihat di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Pasar Minggu.

Bau menyengat sangat terasa saat melintasi lokasi tersebut.

TPS Sementara Pasar Minggu menumpuk lantaran truk sampah tidak berani beroperasi sejak adanya penolakan warga Bantar Gebang.

Berita Rekomendasi

Ali (35), salah seorang petugas kebersihan di Pasar Minggu mengatakan sampah itu menumpuk karena sejak pagi hari belum ada proses pembuangan ke TPST Bantar Gebang. Karena para supir tidak berani untuk mengangkut beberapa ton sampah yang ada di Pasar Minggu.

"Jadi ini sampah dari pagi belum dibuang, bingung kan disana lagi pada aksi demo, jadi sampah yang kemarin numpuk disini," kata Ali saat ditemui di TPS Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2016).

Terlihat delapan truk sampah masih menunggu kepastian kabar untuk dapat mengangkut sampah yang sudah menumpuk di TPS Pasar Minggu.

Namun, hingga kini belum ada informasi untuk akses pembuangan sama ke Bantar Gebang.

"Ini kita masih menunggu kabar dari sana (Bantar Gebang), jadi belum berani ngangkut kesana, daripada terhambat disana," ungkapnya.

Hal berbeda diungkapkan Yadi (40). Dia yang berprofesi sebagai salah seorang supir truk sampah mengaku enggan mengangkut sampah karena adanya aksi penolakan warga sekitar Bantar Gebang yang menolak truk sampah melintasi jalan daerah tersebut.

"Iya sekarang bingung buangnya mau kemana, disana kita engga boleh lewat, ini dari pagi nunggu informasi dari Bantar Gebang, daripada kesana bahaya," kata Yadi.

Dia menambahkan, sebanyak tiga truk sampah yang seharusnya sudah beroperasi sejak pagi tadi memilih untuk kembali ke kandangnya lantaran tidak ada kepastian untuk mengangkut sampah ke Bantar Gebang. "Harusnya pagi sudah terangkut tapi engga bisa, karena kita masih nunggu info, tiga mobil pulang karena ga ada kabar mau diangkut kapan," ungkap dia.

Penulis: Bintang Pradewo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas