Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adian Napitupulu: Saya Tidak Percaya Rekapitulasi 1 Juta KTP

Kenapa Adian katakan rekapitulasi KTP itu tidak masuk akal?

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Adian Napitupulu: Saya Tidak Percaya Rekapitulasi 1 Juta KTP
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Pembina organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu bersama anggota Pospera lainnya menggelar jumpa pers terkait keterangan para mantan teman ahok, di Jakarta, Sabtu (25/6/2016). Adian membantah bahwa Pospera yang mendalangi pengakuan relawan mantan ahok tentang dugaan kecurangan pada pengumpulan KTP untuk Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan "Teman Ahok" melakukan rekapitulasi penghitungan 1 juta KTP secara manual, Rabu (29/6/2016).

Penghitungan manual mulai dilakukan sekitar pukul 11.35.

Dalam rekapitulasi manual tersebut, Teman Ahok melibatkan 100 relawan untuk menghitung formulir yang sudah dikumpulkan.

Atas hal itu, politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Adian Napitupulu angkat suara terkait rekapitulasi dilakukan selama 7 jam, mulai pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB

Menurut Teman Ahok, Rekapitulasi tidak hanya menghitung tapi juga menyortir KTP ganda, mencocokan antara KTP dan Formulir Dukungan lalu kemudian memasukan data2 pemilik KTP atau SIM antara lain Nama, Nomor Induk Kependudukan dan Alamat.

"Walau tidak percaya tapi jujur saja saya salut pada keberanian Teman Ahok untuk menganggap Rakyat mudah di bodohi walau dengan cerita yang paling tidak masuk akal sekalipun seperti cerita rekapitulasi 1 juta KTP," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/6/2016).

Kenapa Adian katakan rekapitulasi KTP itu tidak masuk akal?

Berita Rekomendasi

Mari kita hitung, kata dia. Datanya adalah jumlah relawan untuk rekapitulasi ada 140 orang. Dan rentang waku rekapitulasi dari jam 11 hingga jam 18 berarti 7 jam. Sedangkan jumlah KTP yang direkapitulasi sebanyak 1.000.000 KTP.

"Dari data itu maka kecepatan memeriksa KTP atau SIM membandingkan KTP atau SIM dengan Formulir dukungan hingga mengisi input nama, no induk kependudukan, jenis kelamin dan alamat (Rt, Rt, Kelurahan dan Kecamatan) dilakukan dengan kecepatan rata rata 3,5 detik untuk 1 KTP," ujarnya.

Dijelaskan dari semua data yang diketik untuk masuk gudang data terdiri dari 16 angka NIK, minimal 5 huruf Nama, sekitar 12 hingga 14 angka dan huruf tempat tanggal lahir dan minimal 30 angka dan huruf Alamat.

"Kira-kira dalam 3,5 detik Relawan Teman Ahok harus memeriksa KTP, membandingkan dengan Formulir Dukungan lalu menekan huruf atau angka di Key Board Komputer minimal 63 kali dan maksimal bisa lebih dari 100 kali," katanya.

"Dari data dan kalkulasi di atas saya harus katakan bahwa saya tidak percaya. Bagi saya mempercayai Rekapitulasi itu sama hal nya berkhianat pada Ilmu Pengetahuan dan Nalar saya," ujarnya.

Diberitakan Relawan Teman Ahokmenghitung ulang seluruh Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur Independen pada Pilkada serentak 2017 mendatang.

Proses penghitungan 1.047.000 KTP tersebut berlangsung pada hari ini, Rabu (29/6/2016), di Graha Pejaten, Jakarta, sejak 10.35 WIB.

"Ada 100 relawan yang dilibatkan dalam penghitungan ulang ini," kata Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas di lokasi rekapitulasi.

Proses ini, jelas Amalia, dilakukan setelah wujud dari satu juta KTP telah diperlihatkan ke publik.

Selain untuk menghindari adanya dukungan yang dianggap bermasalah, rekapitulasi ini juga dilakukan untuk menjawab tantangan beberapa pihak terkait jumlah dukungan kepada calon incumbent tersebut.

"Karena ada juga yang ragu dengan keabsahan KTP makanya kami hitung ulang," katanya.

Dalam proses yang direncanakan akan selesai hingga malam hari ini, pihak relawan juga akan melakukan verifikasi dukungan secara acak.

"Selain lihat NIK-nya (Nomor Induk Kependudukan), kami juga coba telepon orang yang menyerahkan KTP secara random," kata Amalia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas