Pengamat Ini Sebut Buwas dan Sjafrie Hampir Mustahil Bisa Kalahkan Ahok, Kenapa?
Nama Kepala BNN Budi Waseso dan Mantan Wamen Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dimunculkan Gerindra di Pilkada DKI Jakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Kepala BNN Budi Waseso dan Mantan Wamen Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dimunculkan Gerindra di Pilkada DKI Jakarta.
Dua nama itu digadang-gadang menjadi penantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada 2017.
"Sang penantang Ahok belum ada yang serius agak merepotkan Ahok," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago melalui pesan singkat, Minggu (10/7/2016).
Ia mencontohkan Sjafrie yang belum menanjak popularitasnya. Elektabilitasnya juga mentok. Ia melihat Sjafrie tidak serius menjadi penantang Ahok.
"Belum terlihat aksi nyatanya untuk memperkenalkan diri ke publik dan masyarakat," katanya.
Menurut Pangi, Ahok masih menjafi idola dan dekat dengan mayoritas masyarakat Jakarta. Pasalnya, prestasi dan kinerjanya membenahi Kota Jakarta lebih baik.
"Kalau kita cermati secara mendalam, simulasi kombinasi Sjafrie dan Buwas belum bisa diandalkan mendongkrak elektoral voter. Latar belakang mereka juga ngak ada satu pun dari pamong seperti bupati, walikota dan gubernur berprestasi," ujarnya.
Ia mengakui Buwas merupakan jenderal yang cerdas, tegas, berani dan pintar. Tetapi modal itu tidak cukup untuk memimpin Jakarta.
Pangi mengungkapkan perlu keterampilan khusus untuk membenahi ibukota. Lagipula, kata Pangi, Buwas dan Sjafrie, citranya belum melekat di hati publik dan belum layak dijual .
"Kecuali kalau semua partai mendukung dan Ahok maju via jalur independen. Jadi soal elektibilitas Buwas Sjafrie apakah bisa mendekati atau tidak popularitas Ahok hingga akhir tahun? Saya kira sulit, butuh ektra kerja keras yang tinggi, baik partai maupun calon untuk menjual Buwas dan Sjafrie ke publik," ujarnya.