TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DH, seorang kurir narkoba WNA asal Afrika Selatan, memanfaatkan momen Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah/2016 untuk menyelundupkan narkoba jenis sabu.

Dia menelan setidaknya 80 kapsul berisi narkoba seberat 2 kg.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes John Turman Panjaitan, mengatakan penyelundupan narkoba dengan cara menelan atau modus swallowed itu merupakan metode lama yang sudah ditinggalkan.

Dia menjelaskan, metode ini sudah ditinggalkan karena kurir narkoba dapat dilacak menggunakan pemeriksaan X-Ray yang memeriksa anggota tubuh secara keseluruhan.

"Metode swallowed. Ini metode sudah lama karena kurang lebih ketangkap. Ini metode dulu ditinggalkan. Modus ini sudah ditinggalkan, tetapi momen lebaran memungkinkan," tutur Turman, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/7/2016).

Menurut dia, DH dapat menerobos pemeriksaan X-Ray di bandara karena pada saat yang bersamaan situasi di tempat itu sedang penuh dengan para penumpang yang memanfaatkan libur Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah/2016.

Pada saat pemeriksaan, menurut pengakuan kurir narkoba itu kepada aparat kepolisian, dia memakai jas yang membantu untuk mengelabui petugas dan mesin pemeriksaan X-Ray.

"Ada cara berjalan yang diperhatikan lewat X-Ray. Ketika seorang berjalan itu diperhatikan. Kalau ramai kemarin mudik. Itu memanfaatkan momen lebaran," ujarnya.

Rencananya, DH diduga akan mengantarkan sabu kepada WNA asal Afrika, untuk kemudian diedarkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

DH, seorang kurir narkoba WNA asal Afrika Selatan, menyelundupkan narkoba jenis sabu dengan cara menelan atau modus swallowed.

Setidaknya, dia menelan 80 kapsul berisi narkoba jenis sabu berbagai ukuran. Apabila diakumulasikan, maka berat total mencapai sekitar 2 kg.

Kurir narkoba itu mengaku menelan sabu dengan cara sambil memakan sup.

Setelah menelan kapsul, dia pergi menuju ke Indonesia menggunakan pesawat terbang.

Penerbangan dimulai dari Afrika Selatan transit di Singapura lalu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Setiba di Indonesia pada hari Minggu kemarin, dia menginap di sebuah hotel di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Ini merupakan kedatangan ketiga di tanah air.

Sebelumnya, dia telah datang pada bulan Mei dan bulan Juni.

Namun, di dua kesempatan itu, dia berhasil melarikan diri ke negara asal.

Hingga akhirnya di kunjungan ketiga ini, dia tertangkap.