Ahok Cueki Saran Seknas Jokowi soal Simpang Susun Semanggi Tak Urai Kemacetan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak ambil pusing dengan anggapan negatif dari para pengamat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Simpang susun yang dibangun di sekeliling Jembatan Semanggi dengan nilai proyek Rp360 miliar, dianggap tidak akan mengurai kemacetan.
Bahkan malah menambah dua titik kemacetan baru.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak ambil pusing dengan anggapan negatif dari para pengamat.
Utamanya mengenai di kisaran Semanggi yang jalannya justru menyempit atau bottleneck.
Ahok mengatakan pembangunan simpang susun sudah diperhitungkan secara matang.
Akar kemacetan di sana bersumber dari pertemuan arus kendaraan dari jalur cepat dengan jalur lambat di kawasan Sudirman. S
erta terdapat sumbatan bottle neck di depan Universitas Atma Jaya karena berkurangnya lajur dari enam ke empat lajur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menengarai dibutuhkan ruang lebih besar untuk mengatasi arus yang saling menjalin. Simpang susun bertujuan untuk meniadakan pertemuan arus lalu lintas.
"Aku ini enggak pinter banget, tapi enggak bodoh banget. Suruh dia berdebat sama yang pintar. Semua orang juga tahu, kalau enam jalur diubah jadi empat jalur, jadi bottleneck," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).
Pembangunan simpang susun berkesinambungan dengan dipersempitnya ruas di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin dengen memperlebar trotoar.
Sehingga nantinya tidak akan terjadi bottleneck, dan menjadi empat jalur.
"Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin kita sempitin jalan, supaya jangan enam jalur, makanya kita pilih trotoarnya dilebarin supaya dia konsisten, empat jalur, empat jalur terus," ujar Ahok.
Sebelumnya Ketua Dewan Pakar Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) Peter Yan mengatakan pembangunan cincin baru Semanggi tak menyelesaikan akar masalah kemacetan Semanggi.
Dia beranggapan masalah sesungguhnya terletak di cincin antara Bundaran Senayan, Bundaran Indosat, dan Bundaran Hotel Indonesia yang menggunakan lampu merah.
Padahal, konsep cincin seharusnya tak menggunakan lampu merah karena dimaksudkan agar kendaraan dapat terus melaju.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.