Ahok, Ridwan Kamil dan Pokemon Go
Demam Pokemon Go tak lepas dari perhatian dua kepala daerah yang paling populer di media sosial, yakni Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Bandung.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Demam Pokemon Go tak lepas dari perhatian dua kepala daerah yang paling populer di media sosial, yakni Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Bandung, Senin (18/7/2016).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) misalnya, admin akun posting foto di Instagram resmi milik Ahok tentang Pokemon.
"Dapat laporan saat ini Monas banyak didatangi para pemburu Pokemon, rata-rata dari mereka tidak memiliki pasangan."
Tulis akun Instagram @basukibtp.
Spontan menuai banyak respon sejak diposting dua hari lalu.
Ada yang berkomentar captionnya sadis, ada juga yang mengatakan kalau game Pokemon Go banyak dimainkan oleh orang-orang jomblo.
Bocoran Ahok lokasi Pokemon
Sebelumnya seperti dikutip dari Kompas.com, Ahok menyebut banyak monster Pokemon di kawasan Monumen Nasional (Monas).
"Iya, katanya (monster Pokemon) yang paling banyak di Monas. Ha-ha-ha tapi enggak tahu deh," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Hanya saja, Ahok meminta warga untuk berhati-hati memainkan permainan tersebut.
Selain itu, ia juga melarang warga memainkan permainan tersebut sambil mengendarai mobil.
"Takut tabrakan saja kalau sambil naik mobil. Tapi kalau mainnya sambil jalan sih enggak apa-apa," kata Basuki.
Permainan Pokemon Go membuat pemainnya berburu monster Pokemon dengan cara menjelajahi tiap sudut lokasi.
Hal ini digunakan beberapa pengelola untuk mempromosikan tempat wisata mereka.
Salah satu contohnya Museum Nasional, yang mengajak warga berburu monster Pokemon di sana.
Basuki pun sependapat dengan hal tersebut.
"Lebih baik taruh (monster Pokemon) di taman-taman sebetulnya."
"Kunjungan taman juga jadi baik, kalau enggak taruh (monster Pokemon) banyak di Balai Kota juga boleh," kata Basuki.
Pokemon Balai Kota Bandung
Tak mau kalah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga posting kondisi terkini 'Pokemonnews'.
"Di taman Balai kota. Kirain mengantri mencari Walikota, ternyata mencari pokemon."
Tulisnya sehari selalu dengan re-post foto dari akun Instagram warga terkait suasana balai kota saat itu.
"Heboh banget Pokemon Go ampe pa @ridwankamil ikut-ikutan,' tulis akun Instagram Fahmiawaludin.
Sejak diposting sudah ada seribuan komentar.
Rata-rata beri tanggapan kocak, namun ada juga yang menilai game ini lebih banyak merugikan dibanding manfaat yang didapatkan.
Promosikan pariwisata
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut fenomena Pokemon Go cukup membantu kinerjanya mempromosikan berbagai destinasi di Indonesia.
Karena kehadiran pokemon yang langka bisa muncul di tempat-tempat wisata.
"Bagus banget, beberapa destinasi pariwisata di Jakarta juga ditempatkan menjadi wilayah perburuan Pokemon Go!"
"Makin banyak tempat, makin bagus untuk mempromosikan Wonderful Indonesia," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (15/7/2016).
Dalam kurun waktu satu pekan setelah dirilis, aplikasi permainan berbasis augmented reality ini sudah diunduh lebih dari 10 juta akun.
Angka ini diketahui dari informasi yang dipasang Google Play Store di aplikasi Pokemon GO.
Google Play Store mencantumkan aplikasi permainan buatan
Niantic dan Nintendo ini telah diinstal dengan kisaran 10 juta sampai 50 juta pengguna.
Otoritas Florida, Amerika Serikat, sudah memanfaatkan fenomena ini untuk menarik pemain Pokemon GO berkunjung ke tempat wisata.
Pengelola wisata di Palm Beach misalnya sukses mengajak pemain Pokemon GO untuk datang via sosmed.
Palm Beach Zoo di West Palm Beach hingga Museum Morikami di Pantai Delray juga tak mau ketinggalan.
Dua destinasi wisata itu juga memanfaatkan demam Pokemon GO untuk menarik wisatawan. R
Responnya ternyata positif.
Selain kreatif, mencari Pokemon di tempat wisata dinilai jauh lebih aman ketimbang di jalanan.
Para pencari Pokemon bahkan bisa terhibur karena melihat atraksi dan koleksi yang ada.(*)