TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang menarik saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap pembahasan Raperda reklamasi Teluk Jakarta, Senin (25/7/2016) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Ahok memberikan kesaksiannya dalam sidang dengan terdakwa mantan Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantoro.

Dalam sidang yang disiarkan langsung Kompas TV, terlihat seekor lalat sempat mengganggu Ahok ketika memberi kesaksian di hadapan Majelis Hakim.

Dalam sebuah sesi, sebelum lalat mengganggu Ahok, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan
tentang keterangan Mohamad Sanusi yang menuding Ahok melakukan kesepakatan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik.

"Dalam persidangan lalu, keterangan Sanusi mengatakan bahwa sudah ada kesapakan antara anda dengan Taufik dengan Saefullah berkaitan dengan tambahan kontribusi yang besarannya 15 persen kali NJOp yang kali 5 persen itu. Apakah itu benar?" tanya jaksa dalam persidangan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ahok pun langsung mengangkat mik dengan tangan kanannya.

Tidak ada yang aneh dengan mik yang dipegang Ahok saat awal menjawab pertanyaan jaksa.

"Makanya pak kalau itu benar saya nggak akan ngotot untuk eksekutif merubah 15 persen
," ucapnya.

Ahok pun dengan tetap melanjutkan jawabannya, matanya tertuju ke kepala mik yang dipegangnya dan melihat ada seekor lalat yang hinggap di mik yang dipegangnya.

Terganggu dengan keberadaan lalat tersebut Ahok pun menggoyangkan miknya beberapa kali dengan tangannya agar lalat yang ada di kepala mik terbang.

Lalat pun terbang ke arah muka Ahok.

Sambil memegang mik, tangan kanannya secepat kilat mengusap sedikit bagian hidungnya, karena lalat terbang ke dekat hidung Ahok.

Lalat pun terbang ke dekat telinga Ahok dan bagian kepala belakang Ahok.

Secepat kilat tangan kirinya yang awalnya memegang dokumen, langsung mengusap kepala bagian belakang dan rambutnya untuk mengusir lalat tersebut.