Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz memprediksi bahwa Pilkada DKI Jakarta setidaknya akan diikuti oleh empat pasangan calon.

"Sangat potensial akan adanya jumlah pasangan calon yang maksimal yaitu empat pasangan calon. Apakah itu mungkin? Sangat mungkin!" kata Masykurudin Hafidz dalam pesan singkat di Jakarta, Minggu (31/7/2016).

Dia menjabarkan berdasarkan karakter Partai Nasionalis Religius Nasdem, Golkar, Hanura mempunyai 24 kursi dan diprediksi tetap akan mengusung Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

Sementara PDIP yang memiliki 28 kursi juga dapat mencalonkan pasangannya sendiri.

Begitu juga dengan Gerindra dan Demokrat yang masih mempunyai satu karakter dan memiliki 25 kursi di DPRD akan memberikan pilihan lain.

Sama halnya dengan PKB, PPP, PAN, PKS yang jika dijumlah memiliki 29 kursi.

Sementara berdasarkan kehendak mencalonkan Gubernur atau Wakil Gubernur, PDIP mempunyai peluang yang besar dengan 28 kursi.

Nasdem, Golkar, Hanura yang memiliki 24 kursi sudah jelas mendukung Ahok untuk melanjutkan kepemimpinan.

Dua pasangan calon lainnya diprediksi akan datang dari Gerindra, PPP, PAN yang mempunyai total 27 kursi dan Demokrat, PKS, PKB dengan 27 kursi.

"Bagaimanapun koalisi dibangun, semakin banyak jumlah pasangan calon maka semakin mengakomodasi latar belakang dan kepentingan warga Jakarta," jelas Masykurudin.

"Selain meningkatkan partisipasi pemilih, jumlah pasangan calon yang maksimal akan menguatkan legitimasi pemimpin Jakarta. Para tokoh-tokoh yang sudah berniat sejak awal untuk ikut berkompetisi, juga semakin banyak yang bisa diakomodir," ujar dia.