Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Cagub Paling Tidak Kalem di Pilkada

Sementara itu Ahok berada di posisi tiga terbawah, dengan nilai 5,6.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ahok Cagub Paling Tidak Kalem di Pilkada
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meresmikan Taman Pandang Istana di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (30/7/2016). Pembangun Taman Pandang Istana itu bertujuan sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan gagasan serta aspirasi melalui kegiatan kreatif dan kolaboratif. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei yang dirilis Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan bakal calon Gubernur yang paling meledak-ledak.

LPP UI melakukan survei opinion leader untuk kandidat Gubernur DKI Jakarta menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Satu di antaranya menilik dari aspek karakter personal.

Dalam hal ini, Ahok menjadi kandidat yang paling tidak bisa tenang.

Tiga kandidat Gubernur paling kalem ada pada sosok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (poin 7,6), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (7,1), dan bakal calon Gubernur dari Partai Gerindra Sandiaga Uno (6,8).

"Sandiaga tiga besar hanya di temperamen. Kalau masyarakat memilih Gubernur berdasarkan yang paling kalem, Sandiaga pasti menang," ucap Ketua LPP UI Hamdi Muluk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Sementara itu Ahok berada di posisi tiga terbawah, dengan nilai 5,6.

Berita Rekomendasi

Setingkat di atas Ahok ada Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra 6,2, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.

Namun Hamdi menjelaskan dibandingkan karakter personal, dalam memilih calon Gubernur yang paling patut diperhatikan adalah kapabilitas atau kemampuannya dalam memimpin suatu kota.

"Walau pun karakter personal penting, tapi yang paling penting kapabilitas, dan integritas moral. Faktor karakter temperamen penting enggak penting," kata Hamdi.

Dalam survei ini dilakukan dua tahap, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Survei Opinion Leader.

Survei melibatkan 215 pakar dari pelbagai bidang, yakni Akademisi, Pengamat Politik, Pakar Manajemen, Pers, LSM Perkotaan, Tokoh Masyarakat, Konsultan Politik, Profesional, Tokoh Muda, Pebisnis, dan Pegawai Negeri.

Mereka diminta untuk menilai sembilan orang tokoh yang telah dipilih melalui FGD sebelum survei Opinion Leader.

Sembilan tokoh itu, yakni Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Bupati Bojonegoro Suyoto, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo dan Yusril Ihza Mahendra.

Dari 215 koresponden, data yang dapat diolah kemudian menjadi acuan berjumlah 206.

Responden berpartisipasi melalui wawancara tatap muka, telepon, dan online.

Saat memaparkan hasil survei, Hamdi Muluk didampingi Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas